4 Fakta Kasus Remaja yang Diduga Membunuh Ayah-Neneknya di Jaksel, Terbaru Polisi Sebut Tersangka Sosok yang Penurut

Photo Author
- Sabtu, 7 Desember 2024 | 12:03 WIB
Konferensi Pers Kasus Remaja Pembunuh Ayah-Nenek di Jakarta Selatan, pada Senin, 2 Desember 2024 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Humas Polres Metro Jakarta Selatan)
Konferensi Pers Kasus Remaja Pembunuh Ayah-Nenek di Jakarta Selatan, pada Senin, 2 Desember 2024 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Humas Polres Metro Jakarta Selatan)

"Nanti ahli psikologi forensik anak, dari Apsifor yang akan menyimpulkan sebagai ahlinya," tegasnya.

Baca Juga: Kontroversi Adita Irawati yang Gunakan Istilah Rakyat Jelata, Gus Miftah Kembali Jadi Sorotan Publik

2. Kronologi Remaja vs Ayah-Nenek di Jaksel

Dalam kesempatan berbeda di beberapa hari lalu, Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase menuturkan kronologi kasus pembunuhan remaja yang menewaskan ayah dan neneknya di kawasan Cilandak, Jaksel.

Febriman menuturkan peristiwa terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, dinihari pukul 01.00 WIB.

"Saat ini pelaku sudah ditangkap polisi dan kini berada di Mapolsek Cilandak, Jakarta Selatan," ujar Febriman kepada wartawan di Jakarta, pada Sabtu, 30 November 2024.

Kapolsek Cilandak itu mengungkap pelaku penusukan merupakan anak dari korban, selain ayah dan nenek yang meninggal dunia, sang ibu juga mengalami luka tusuk.

"Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban," tegas Febriman.

"Korban ada dua yang meninggal dunia, bapaknya dan neneknya. Dua-duanya ada di lantai dasar, untuk ibu sementara sudah kita bawa ke RS Fatmawati dalam keadaan luka berat," pungkasnya.

Baca Juga: Tanggapan Rocky Gerung Soal Gus Miftah Hina Penjual Es Teh: Itu Pola Umum Bagi Orang yang Mendadak Berkuasa

3. Hasil Tes Urine Negatif Narkoba

Dalam kesempatan berbeda, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung menyebut hasil tes urine remaja yang terlibat kasus pembunuhan di Jaksel itu negatif narkoba.

"Tes urine (remaja tersangka pembunuhan) negatif," ujar Gogo usai olah TKP di Jakarta, pada Sabtu, 30 November 2024.

Gogo juga mengklaim pihaknya menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk memeriksa kejiwaan dan mendalami motif pembunuhan.

"Saat ini kami sedang menggandeng Apsifor, untuk melakukan pendalaman motif, karena bagaimanapun anak harus didampingi, diambil keterangan seperti itu," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X