Menyelami Kasus Kematian Dokter Aulia di UNDIP, Inilah Pro Kontra yang Terjadi di Dunia Pendidikan Dokter Spesialis

Photo Author
- Jumat, 20 September 2024 | 20:42 WIB
Kasus bunuh dirinya Dokter Aulia Risma Lestari menyisakan beberapa fakta pilu (Foto: GENMUSLIM.id/dok: UNDIP)
Kasus bunuh dirinya Dokter Aulia Risma Lestari menyisakan beberapa fakta pilu (Foto: GENMUSLIM.id/dok: UNDIP)

Baca Juga: Viral! Kasus Anak Selebgram Aghnia yang Jadi Korban Bully Baby Sitternya Sendiri! Begini Bahayanya Bullying!

Fenomena Stress yang Dialami Peserta PPDS

Damono menyoroti kasus para dokter spesialis yang mengikuti pendidikan mengalami kelelahan fisik maupun psikis.

Bahkan, terdapat juga kasus yang membuat peserta pasrah dan memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Terkait kasus yang terjadi dalam dinamika PPDS, Damono menjelaskan stress merupakan akumulasi ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah bagi jiwa yang rapuh.

"Ketika manusia tidak mampu meregulasi rasa frustasi yang dialami, maka dapat memicu depresi," terangnya.

Selain itu, Damono menegaskan faktor yang melandasi stress dan depresi tersebut.

"Faktor yang melandasi stress dan depresi calon dokter spesialis yakni daya mental yang rendah, jiwa yang rapuh, dan tidak tahan uji," tegasnya.

"Menjadi dokter sejatinya adalah menjalankan tugas pengabdian kemanusiaan yang mulia. Perlu kejernihan dan niat yang suci untuk melayani orang sakit," pungkasnya.

Komentar IDI Soal Perundungan

Terkait dengan dugaan kasus perundungan di kalangan mahasiswa kedokteran, pihak organisasi IDI menentang segala bentuk perundungan.

Ketua Dewan Pertimbangan IDI Jawa Barat, Eka Mulyana mengklaim tindakan perundungan bertentangan dengan kode etik kedokteran.

"Kami menentang segala bentuk perundungan, termasuk di kalangan dokter, karena itu bertentangan dengan sumpah dokter dan kode etik kedokteran," kata Eka dalam konferensi pers di Bandung, pada Selasa, 20 Agustus 2024.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Konferensi Pers, IDI Org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X