Pada tahun 1677, Trunojyo, salah satu tokoh pemberontak, berhasil merebut ibu kota dan memaksa Amangkurat untuk melarikan diri.
Amangkurat Pertama meninggal dunia di Tegal Arum, Jawa Tengah, dalam pelarian. Sebelum meninggal, ia menunjuk putranya, Raden Mas Rahmat, sebagai penggantinya dan dikenal sebagai Amangkurat II.
Pemerintahan Amangkurat Pertama menandai periode penting dalam sejarah Jawa dan kerajaan Islam Mataram.
Masa pemerintahannya merupakan titik awal ketergantungan besar terhadap kekuatan kolonial Eropa, yang memperlemah kedaulatan Mataram dan mengarah pada kemunduran kerajaan.
Kebijakan-kebijakan otoriter dan brutalnya ra Jawa satu ini, meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Indonesia.
Menggambarkan periode transisi yang penuh konflik dan perubahan besar dalam hubungan antara penguasa lokal dan kekuatan kolonial.
Terkait hubungannya dengan pernyataan Bahlil Lahadalia, mungkin saja merujuk pada sifat raja yang satu ini. Namun arti sebenarnya belum ada yang tahu pasti. Wallahu a'lam. ***