Lalu Bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini?
Baca Juga: INNALILLAHI! Bayi Kembar Palestina Tewas dalam Serangan Israel Saat Ayahnya Mengurus Akta Kelahiran
Tentu Islam menentang dan mengecam keras praktik tersebut. Secara fikih transaksi penjualan bali mutlak haram.
Akadnya tentu tidak sah dan jelas merupakan praktik munkar, hal ini sejalan dengan pendapat Ibnu Qudamah dalam Kitab Mughni Muhtaj Juz 5
ولا يجوز بيع الحر، وما ليس بمملوك كالمباحات قبل حيازتها ومِلْكها، ولا نعلم في ذلك خلافاً
"Tidak diperbolehkan memperjual belikan manusia manusia merdeka, dan barang yang dia bukan pemiliknya”.
Terlebih lagi Islam sangat memuliakan manusia, karena manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dimuka bumi.
Rasulullah SAW sangat menhormati manusia. dengan menetapkan hak dan kewajiban yang sama, bukan sebagai barang dagangan.
Salah satu hadis Juga menjelaskan dengan jelas bahwa memperjual belikan manusia.
ثَلاثَةٌ أنا خَصْمُهُمْ يَومَ القِيامَةِ: رَجُلٌ أعْطَى بي ثُمَّ غَدَرَ، ورَجُلٌ باعَ حُرًّا فأكَلَ ثَمَنَهُ، ورَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أجِيرًا فاسْتَوْفَى منه ولم يُعطِه أجرَه
“Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari kiamat, seseorang yang bersumpah atas nama-Ku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang yang telah merdeka, lalu memakan hasil penjualannya (harganya) dan seseorang yang mempekerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya, namun tidak memberi upahnya.” (HR Bukhari)”.
Dalam hadis tersebut sudah sangat jelas bagaimana rasulullah sangat mengutuk perdagangan manusia. Bahkan sampai akan dijadikan musuhnya di hari kiamat kelak.
Dilansir dari YouTube Fodamaramedia, 21 Agustus 2024, Ustadz Abdul Somad mengatakan hal tersebut merupakan perbuatan tercela dan munkar, segera jauhi,
Sampai berita ini terbit, tim Genmuslim.id masih mendalami berita yang beredar tersebut.***
