Gen Z Mampu Menyampaikan Gagasan tentang Moderasi Beragama Melalui Kompetisi Pidato Nasional 2024 Kemenag RI

Photo Author
- Minggu, 11 Agustus 2024 | 12:25 WIB
Kompetisi Pidato Nasional Kemenag 2024  (foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenag.go.id)
Kompetisi Pidato Nasional Kemenag 2024 (foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenag.go.id)

GENMUSLIM.id - Kompetisi Pidato Nasional 2024 telah digelar oleh Kemenag RI di Jakarta pada Hari Sabtu, 10 Agustus 2024.

Pada kompetisi pidato Kemenag tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sangat bangga dengan kemampuan anak-anak muda zaman sekarang.

Menurut pimpinan Kemenag tersebut, anak muda zaman sekarang mampu menyampaikan pendapat dan gagasannya tentang moderasi beragama.

"Saya berbesar hati karena Kementerian Agama (Kemenag) sudah berhasil menyaring anak-anak muda yang memiliki keahlian berpidato,

Baca Juga: Kemenag Terima Kunjungan Dari Universitas Chuo yang Diwakilkan Oleh Profesor Kato dan Mahasiswanya

Menyampaikan pendapat dan gagasannya tentang kebhinekaan, tentang moderasi beragama, dan tentang keberagaman", ujar Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama,

Saat pengumuman juara Kompetisi Pidato Nasional 2024 pada Hari Sabtu, 10 Agustus 2024.

Yaqut Cholil Qoumas juga berharap di waktu kedepan tidak akan lagi ditemui orang yang kalau pidato isinya hanya marah-marah saja. 

Pasalnya, dengan adanya kompetisi tersebut, sudah terbukti banyak kader yang dapat pidato, menyuarakan,

Dan menyampaikan gagasan-gagasan kebangsaan, gagasan kebhinekaan kepada seluruh masyarakat.

Baca Juga: Harumkan Nama Kemenag RI! Rektor UIN Raden Fatah Palembang Raih Gelar ‘The 2024 Inspiring University Leader’

Dikutip GENMUSLIM dari kemenag.go.id pada 11 Agustus 2024, menurutnya Yaqut Cholil Qoumas, kompetisi pidato ini dilatarbelakangi dan merespons kontroversi salam agama-agama, atau salam enam agama.

"Salam agama-agama yang digunakan merupakan bagian dari cara kita merawat kebhinekaan yang menjadi takdir bangsa kita ini, bangsa yang ditakdirkan berbeda-beda", ujar Yaqut Cholil Qoumas.

Beliau menyampaikan bahwa setiap episode sejarah di manapun negara berada akan selalu diwarnai oleh keberagaman. 

Tidak ada sejarah kehidupan yang diwarnai keseragaman. Namun, sejarah terbentuk dari berbagai perbedaan.

Baca Juga: Kemenag Rilis 8 Tipe Masjid di Indonesia Melalui Bimas Islam, Ternyata Jenisnya Banyak, Apa Saja ?

"Itu artinya, Allah SWT menghendaki kita berbeda-beda. Sekarang kita sebagai ciptaan Allah SWT bagaimana menyikapi perbedaan itu menjadi sebuah kekuatan, bukan sebagai kelemahan", ujar Yaqut Cholil Qoumas.

Kemudian, Yaqut Cholil Qoumas juga berpesan kepada para peserta kompetisi bahwa apa yang telah dicapai bukanlah sebuah akhir dari perjalanan mereka.

"Saya ingin menyampaikan apa yang sudah dicapai oleh adik-adik sekalian ini jangan dianggap sebagai ujung dari sebuah perjalanan atau latihan", tutur beliau.

Beliau juga mengakui kemampuan para peserta dalam menyampaikan ide dan gagasan melalui pidato mereka sangat dibutuhkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X