Ketiga indikator ini diperlukan mengingat pengelolaan masjid yang belum professional dan adanya gejala politisisasi yang terjadi di masjid-masjid
Selain itu masjid yang tersebar saat ini cendrung bersifat pasif di masyarakat sekitar.
Oleh karenanya Kementrian Agama melalui staf ahli kementrian Agama mengharapkan agar masjid menjadi pusat moderasi beragama dalam masyarakat.
Hasanuddin menambahkan, Ketiga indikator masjid percontohan tersebut dapat dijadikan tolok ukur penilaian kompetisi masjid terbaik di level nasional.
Perlombaan itu dihelat sebagai bentuk guna menciptakan ekosistem masjid yang optimal dan ikhtiar bersama agar masjid yang moderat dan professional dapat teraktualisasi dan bukan hanya wacana semata***