Pada tahun 2019, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 10.000.
Namun pada tahun 2020 dan 2021 Indonesia tidak mengirimkan jamaah haji ke Arab Saudi karena pandemi covid-19.
Sementara pada tahun 2022, Indonesia mendapatkan kuota setengah yaitu 100.000 jamaah.
Namun karena antrian jamaah haji yang terlalu panjang, pemerintah Indonesia meminta kuota haji kepada pemerintah Arab Saudi.
Hingga pada tahun 2023, Indonesia mendapat kuota tambahan 8.000 jamaah haji.
Dan pada tahun 2024, Indonesia juga mendapat kuota tambahan sebanyak 20.000 kuota.
Sehingga negara Indonesia menjadi negara paling banyak dalam sejarah sebagai pengirim jamaah haji terbesar dunia.
Yaqut Cholil Qoumas bahkan sebut penyelenggaraan haji tahun 2024 dinilai berjalan sukses.
Ada beberapa indikator suksesnya penyelenggaraan haji 2024 yang telah usai dilaksanakan.
Pertama, karena pelayanan jamaah haji pada fase kedatangan jamaah di Arab Saudi berjalan lancar.
Menurut Yaqut, kuota haji reguler 213.320 jamaah terserap optimal dan hanya menyisakan 45 jamaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup.
Indikator kedua yakni proses pelayanan jamaah pada fase kedatangan berjalan lancar baik di Makkah atau Madinah.
Jamaah mendapatkan layanan catering, akomodasi, perlindungan jamaah dan bimbingan ibadah.