Ormas, termasuk NU dan Muhammadiyah pun terkesan hanya diberi sisa-sisa kekayaan negara.
Kedua, pemberian konsesi tambang batubara kepada ormas dilakukan di tengah hiruk pikuk pemilu.
Sehingga akan mudah dipahami sebagai upaya meredam sikap kritis. Harapannya NU dan Muhammadiyah bungkam terhadap kemungkaran di depan mata, tulis Din.
“Sebagai warga Muhammadiyah saya mengusulkan kepada PP Muhammadiyah untuk menolak tawaran Menteri Bahlil/Presiden Joko Widodo itu.
Pemberian itu lebih banyak mudharat daripada maslahatnya. Muhammadiyah harus menjadi penyelesai masalah bangsa bukan bagian dari masalah,” ucap Din.***