“Harus kita sadari kalau treatment terhadap generasi sekarang berbeda dengan generasi sebelumnya,” ungkap Ning Imaz.
Era modernisasi dan globalisasi menghasilkan anak-anak dengan kapasitas mental dan ketahanan berbeda dalam menerima tarbiyah pendidikannya.
Hal ini tentu jauh berbeda dengan generasi baby boomer yang melewati zaman sebelum Indonesia merdeka beserta suasana mencekam bahkan setelah Indonesia merdeka.
Misalnya seperti ketidakstabilan politik dalam negeri dengan perseteruan dan keributan yang memakan korban jiwa, hidup dalam suasana ancaman G 30 S PKI, juga era orde baru bahkan krisis moneter.
“Generasi yang lebih dulu ini menjadi terbiasa dengan didikan keras, memiliki ketahanan yang tinggi terhadap rasa sakit karena realitas kehidupan pada masanya memang berat.
Apalagi bullying, hal semacam ini hanya dianggap sekadar ‘gojlokan’ yang tidak sakit dan tidak melukai,” jelas Ning Imaz.
“Berlawanan dengan hal tersebut, bullying, hate speech, juga senioritas yang semena-mena justru bisa menghancurkan konsep diri bahkan mempengaruhi masa depan para milenial dan Gen Z,” tambahnya.
Ini menjadi pesan bagi semua bahwa cara penanganan anak zaman sekarang berbeda dengan zaman dulu.
“Jangan terus-terusan meromantisasi satu cara nenek moyag yang menurut kita paling baik dan suci. Harus disadari dan diakui bahwa sudah beda konteks, beda zaman, beda respon, maka harus beda treatment,” pungkas Ning Imas.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.