Lebih dari 50 penari profesional dan musisi lokal berpartisipasi dalam Sendratari Ramayana yang bertempat di Taman Swideari sebagai latar belakang.
Ramayana juga diceritakan di relief pada Candi Siwa.
Cerita Ramayana adalah perjalan Rama dalam menyelamatkan istrinya Sita (di Jawa biasa disebut Sinta) yang diculik oleh raja Negara Alengka, Rahwana.
Sendratari Ramayana Prambanan biasa digelar 26 Januari 2024, pementasan di panggung terbuka (Open Stage) hanya pada bulan Kemarau (Mei-Oktober).
Di luar itu pementasan diadakan di panggung tertutup (Trimurti Stage) pada bulan Januari-April & November-Desember.
Rama Wijaya termangu sedih ketika mendapati kenyataan tak seindah impian.
Bayangan Sinta, istri yang sangat dicintainya perlahan memudar dari benaknya, terpagut hempasan ombak samudra yang terbentang di hadapannya.
Sadar telah salah dalam berpikir, Rama pun kembali bangkit.
Sri Rama memerintahkan Anoman bersama para pasukan kera membuat bendungan untuk membentung lautan sebagai jembatan untuk menyebrang ke Alengka.
Di kerajaan Alengka, Prabu Dasamuka merasa cemas dengan rencana Prabu Rama tersebut.
Mendengar itu, Prabu Dasamuka memerintahkan Detya Kala Yuyu Rumpung untuk membawa seluruh pasukan raksasa kepiting yang ada di Samodera Hindia.
Hal ini untuk menghancurkan jembatan buatan pasukan wanara Pancawati.
Terjadilah peperangan antara Yuyu Rumpung dan para pasukan kera yang dipimpin oleh Kapi Kingkin, seorang kera yang menyerupai kepiting.