Gibran Rakabuming Gunakan Strategi Ad Hominem pada Debat Cawapres Keempat : Mengapa seseorang cenderung serang personal saat debat?

Photo Author
- Sabtu, 27 Januari 2024 | 10:57 WIB
Ilustrasi debat cawapres strategi Gibran Rakabuming Raka ((GENMUSLIM.id:/dok: istimewa))
Ilustrasi debat cawapres strategi Gibran Rakabuming Raka ((GENMUSLIM.id:/dok: istimewa))

GENMUSLIM.id - Penampilan Gibran Rakabuming yang menggunakan strategi Ad Hominem pada moment debat cawapres keempat meraih banyak tanggapan dari warganet.

Banyak pihak menilai Gibran Rakabuming yang merupakan calon wakil presiden nomor urut 2 ini banyak gunakan strategi debat cacat logika Ad Hominem di moment debat yang diselenggarakan pada Minggu (21/01/2024) lalu.

Gibran Rakabuming, tampak melontarkan senjata Ad Hominem dengan memberi banyak jawaban yang bertendensi pada penyerangan personal dan pribadi lawan-lawannya..

Baca Juga: Surga dan Neraka Tak Penting : Menyelami Perspektif Rabiah Al Adawiyah dalam Hubungan Hamba dengan Tuhan melalui Konsep Mahabbah

Ad Hominem merupakan bentuk argumen yang menyerang karakter atau sifat pribadi seseorang sebagai upaya mengabaikan substansi argumen yang diajukan.

Ad Hominem seringkali digunakan sebagai senjata dalam arena debat dan diskusi terutama pada moment debat cawapres keempat lalu.

Perlu dicermati, bahwa penggunaan Ad Hominem dalam etika diskusi dan debat memiliki dampak negatif dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang seharusnya dijunjung tinggi.

Pertama, Gibran mencoba merendahkan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dengan mengkritik penggunaan botol plastik oleh Muhaimin, sementara menyebut calon lain membawa botol minum sendiri.

Baca Juga: Kontroversi Pernyataan Jokowi Presiden Boleh Kampanye Tuai Kritik Tajam : Inilah Deretan Tanggapan dari Para Ahli!

 "Gus Muhaimin ini lucu ya, menanyakan masalah lingkungan hidup, tapi itu kok pakai botol-botol plastik itu," kata Gibran.

Kedua, menyudutkan Muhaimin dengan menyebutnya mendapatkan contekan dari Tom Lembong, yang juga mantan Menteri Investasi Joko Widodo.

“Mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin itu dapat contekan dari Pak Tom Lembong, terima kasih,” sebut Gibran.

Ketiga, menyebut Muhaimin tidak paham pertanyaan sendiri, membuat kesan merendahkan karakter Muhaimin.

Baca Juga: Layla Majnun: Makna Sufistik dan Hakikat Cinta Sejati dalam Refleksi Perjalanan Rohani, Simak Selengkapnya!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arum Reda Prahesti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X