Tata krama dalam keluarga mungkin hal yang sepele, tetapi dampaknya dan efeknya akan sangat besar di kemudian hari, sehingga sangat penting untuk menumbuhkan kebiasaan menghargai orang lain dan menumbuhkan sebuah rasa trust, dengan saling menjaga kepercayaan yang diberikan.
Mengedepankan Komunikasi
Gaya parenting ala keluarga Baswedan yang ketiga ini yaitu mengutamakan keterbukaan dan komunikasi, para anggota keluarga satu sama lain apa pun kegiatan dan kesibukan yang dilakukan, misal, para anggota keluarga sudah terbiasa mengetahui masing-masing sedang berada di mana, melakukan apa, dan alasannya dalam melakukan satu hal.
Menanyakan alasan mengenai sesuatu itu juga bisa dijadikan alat yang dapat meredakan konflik, yang terjadi ketika ada kesalahpahaman dan perkelahian yang terjadi pada anak-anak.
Bonding dengan Orang Tua
Sebagai ibu rumah tangga, Fery merasa sangat beruntung sebab dapat sering bersama dengan anak-anak sejak kecil hingga dewasa, ia menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama masa perkuliahan mendidik anak-anaknya.
Anies yang memiliki jam tinggi, ikut berbagi peran bersama sang istri dalam mendidik anak, salah satu hal yang paling ia tekankan adalah berbicara dari hati ke hati atau one on one, secara pribadi antara orang tua dan anak.
Sekalipun sibuk, Anies tetap melakukan hal ini, bahkan secara bergiliran, ia seringkali terlihat membawa anak-anaknya jika sedang bertugas di luar kota dan secara bergantian, anaknya bisa melihat dirinya bekerja agar memahami apa yang dilakukan oleh ayahnya di luar kota, adalah kepentingan umum.
Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Film Kartun Bluey: Mengasah Keterampilan Ilmu Parenting Untuk Orang Tua
Menjalankan Tugas Domestik di Rumah
Tugas anak dalam keluarga salah satunya yakni untuk mengikuti keseharian keluarga, melihat anak terlibat langsung di pekerjaan domestik dalam rumah menjadi pemandangan sehari-hari di keluarga Baswedan ini, dan hal ini pun berlaku untuk anak sulung hingga anak bungsunya.
Misal, dengan melakukan hal sederhana, seperti mereka ini kerap dibiasakan untuk menaruh piringnya masing-masing di tempat cuci piring, saat mereka tidak sengaja menumpahkan atau memecahkan sesuatu, maka mereka harus membereskannya, sekalipun di rumah ada asisten rumah tangga.
Selain itu, anak terbiasa diajarkan untuk memperhatikan lingkungan sekitar, jika ada sesuatu yang tidak pada tempatnya, orang tua mengajarkan anak untuk membereskannya supaya lebih tertata, dibanding menyuruh orang lain apalagi hanya sekadar mengeluh belaka tanpa aksi.
Pentingnya Kesetaraan Antara Anak Lelaki dan Perempuan