Ini Terobosan Baru Bidang Parenting Ala Mahasiswa Unissula, Penting untuk Orang Tua, Simak Ulasannya di Sini!

Photo Author
- Rabu, 18 Oktober 2023 | 11:30 WIB
Tim Mahasiswa Unissula menciptakan terobosan baru di bidang parenting. (GENMUSLIM.id/dok:istimewa/nila marwa)
Tim Mahasiswa Unissula menciptakan terobosan baru di bidang parenting. (GENMUSLIM.id/dok:istimewa/nila marwa)

GENMUSLIM.id-Tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Unissula unjuk prestasi di bidang parenting.

Tim Mahasiswa Unissula ini menciptakan terobosan baru di bidang parenting.

Ilmu Parenting yang berhasil diteliti oleh tim ini ialah dengan memadukan filsafat stoicisme dengan pendidikan emotional intelligence pada siswa di SD Negeri Pandean Lamper 2 Semarang.

Tim terdiri dari lima orang mahasiswa Unissula yakni Setyo Wuri Kartika Nugraheni (prodi PGSD), Ananda Feri Setyawan (Teknik Informatika), Tika Roudotul Jannah (Ilmu Keperawatan), Muhamad Maulana Ferdiansyah (Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia), dan Nabila Rachmawati Setianingsih (Psikologi).

Baca Juga: Bahas Parenting dan Pernikahan: Perlukah Memahami Tujuan Pernikahan? Ternyata Ini 5 Tujuan Menikah dalam Islam

Mahasiswa Unissula ini dipandu dosen pembimbing Dr Rida Fironika Kusumadewi SPd MPd.

Penelitian bidang parenting ini menunjukkan hasil yang sangat penting berkaitan dengan kecerdasan emosional anak, yang harus diketahui orang tua.

Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Pada Rabu 18 Oktober 2023, berikut informasi penting terkait kecerdasan emosional anak, sesuai dari terobosan mahasiswa Unissula yang harus orang tua ketahui.

Dalam penelitian ini, terdapat siswa siswi yang diajarkan untuk mengungkapkan perasaan, dan sebaliknya, sekelompok siswa tidak diajarkan mengungkapkan perasaannya.

Baca Juga: Ini Gaya Parenting untuk Mendidik Anak Laki Laki agar Menghargai Perempuan: Empati, Peduli dan Menghormati

Salah satu guru di SDN tersebut mengatakan bahwa antara siswa yang diajarkan dan yang tidak diajarkan mengungkapkan perasaannya, terdapat perbedaan signifikan.

Siswa yang tidak diajarkan mengungkapkan perasaan akan cenderung sering berteriak, memukul, menendang, dan menjerit ketika marah.

Mereka melakukannya karena tidak tahu bagaimana mengekspresikan kemarahan secara verbal.

Sedangkan anak yang diajarkan dengan mengungkapkan perasaannya selalu terlihat gembira dan memiliki rasa sosial tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X