GENMUSLIM.id - Sekretaris Kelompok Koordinasi Relawan Kemenangan Pilpres 2024 Deddy Sitorus memuji jagoannya Ganjar Pranowo yang menurutnya merupakan capres yang tidak punya cacat atau kinerja buruk di Pilpres 2024.
Deddy Sitorus bahkan membanding-banding capres jagoannya tersebut dengan capres lainnya di Pilpres 2024 mendatang.
Deddy Sitorus bahkan terang-terangan menyindir salah satu capres yang gemar merekrut aktivis sebagai deterjen untuk membersihkan noda.
Dikutip Genmuslim.id tanggal 22 September 2023 dari berbagai sumber, pernyataan dari Deddy Sitorus itu disampaikan saat ia menjadi pembicara diselenggarakan oleh Jaringan Milenial Nusantara (JMN) dengan judul “Kenapa Harus Ganjar?” di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Kabar Pemilu: Pilpres 2024, Anies Baswedan Duet dengan Cak Imin? Berikut Profil Singkat Cak Imin
“Kenapa harus pilih Ganjar? Tapi kalau bagi saya sederhana kok milihnya. Pertama tentu kita perlu orang yang punya rekam jejak yang tanpa noda, “ ujar Deddy disambut tepuk tangan oleh peserta yang hadir.
Lebih lanjut, Deddy Sitorus bahkan mempersilahkan peserta yang hadir untuk melihat capres yang lain ada noda atau tidak.
“Silahkan lihat kandidat yang lain, ada nodanya apa nggak? Ada, makanya mereka perlu deterjen. Dia rekrut aktivis, dia rekrut macem-macem supaya nodanya hilang, buat laundry,” imbuhnya.
Diketahui, ada beberapa aktivis 98’ yang mendukung capres Prabowo Subianto seperti Budiman Sudjatmiko dan Emmanuel Ebenezer.
Oleh karenanya publik menduga sindiran yang dilayangkan oleh elit PDIP tersebut merupakan capres Prabowo Subianto yang banyak mendapat dukungan dari para aktivis sehingga menurut Deddy Sitorus itu adalah upaya Prabowo untuk membersihkan noda masalalu.
Atas pernyataan Deddy Sitorus tersebut, di acara Kabar Petang yang ditayangkan oleh tvOneNews Emmanuel Ebenezer buka suara.
Menurut Emanuel Ebenezer hal semacam itu tidak perlu ditanggapi karena tidak berbobot dan buang-buang waktu.
“Yang nyampeinnya saja tidak berbobot secara kualitas politik. Jadi saya mengomentari orang yang tidak berbobot, ngapain,” kata Emanuel.***