GENMUSLIM.id – Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, SBY ke Bareskrim Polri.
Itu tidak lepas dari pernyataan SBY saat memimpin Rapat Majelis Tinggi yang dinilai Ahmad Sahroni adalah hoax atau menyebar berita bohong.
Namun tak sempat melaporkan SBY, Ahmad Sahroni mendapat larangan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Bacapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Ketua Komisi Hukum DPR RI itu awalnya ingin melaporkan SBY karena dinilai telah menyebarkan berita bohong pada pidato Jumat lalu, 1 September 2023.
pilpresBaca Juga: Kabar Pilpres 2024: Anies Deklarasi dengan Cak Imin, Ketum PBNU kata Jangan Bawa NU! Ada Apa? Cek Info nya
Saat itu, menurut Sahroni, SBY menceritakan soal pertemuan yang digelar di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada 25 Agustus 2023.
Dilansir Genmuslim dari MetroTV Rabu, 6 September 2023 bahwa dalam sambutannya, kata Sahroni, SBY mengatakan dalam pertemuan tersebut, Anies berencana mengumumkan Presiden Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai pendamping di Pilpres 2024 mendatang.
Ahmad Sahroni yang mengaku hadir dalam pertemuan tersebut membantah tudingan SBY. Menurut dia, pernyataan seperti itu tidak disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Menanggapi hal itu, Anies Baswedan membenarkan bahwa ia memang mengirim pesan pada Ahmad Sahroni agar tidak melaporkan SBY ke Bareskrim Polri.
Baca Juga: Seputar Berita Pilpres 2024 : Inilah Sosok Wanita Dibalik Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Dikutip Genmuslim.id dari channel youtube Metro TV, Anies Baswedan berpesan bahwa dalam keadaan seperti ini ingin membangun suasana yang tenang dan nyaman.
“Jadi saya mendapatkan kabar tentang rencana melaporkan, kemudian saya kirim WA kepada pak Sahroni Bendum Partai NasDem. Saya menyampaikan bahwa tidak perlu ada proses pelaporan karena kita ingin membangun suasana tenang teduh,” ucapnya.
Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan bahwa sudah saatnya melihat ke depan guna menjaga persatuan.
“Ini sudah saatnya kita melihat ke depan, dan sudah saatnya kita melihat bahwa persatuan itu penting untuk kita jaga. Ada batas-batasnya dimana perbedaan-perbedaan itu jangan diteruskan karena kalau perbedaan itu diteruskan maka akan menyulitkan usaha bekerja bersama lagi,” sambungnya.***