GENMUSLIM.id- Mengomentari gugatan yang di lakukan beberapa orang di Mahkamah Konsitusi tentang batas usia capres dan cawapres, Jusuf Kalla berpendapat bahwa hal itu tidak perlu pada pemilu 2024.
Jusuf Kalla menyampaikan bahwa usia 40 tahun itu menjadi tolak ukur kematangan pada pemilu 2024 nanti.
Jusuf Kalla juga menuturkan bahwa pemenang pemilu 2024 nanti harus bisa memimpin 270 juta orang masyarakat Indonesia, sehingga sangat di butuhkan kematangan.
Di lansir GENMUSLIM dari akun Instagram @katadatacoid pada Jum'at, 18 Agustus 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla berpendapat bahwa tidak perlu ada perubahan usia pada calon Presiden dan calon Wakil Presiden.
Baca Juga: Jadi Kreator di Canva Ternyata Bisa Dapat Uang Jutaan Rupiah Lho! Yuk Simak Cara Selengkapnya
Menurut Jusuf Kalla, usia 40 tahun adalah tolok ukur kematangan calon pemimpin Indonesia Kelak.
"Ini kan Wakil Presiden RI ya, memimpin 270 juta orang tanpa pengalaman dan kepemimpinan yang kuat, bagaimana bisa memimpin 270 juta orang? karena itu dipertimbangkan kematangan itu 40 tahun," kata Jusuf Kalla di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan, Senin (14/8).
Mantan Wakil Presiden ini mengatakan usia 40 tahun dinilainya cukup untuk melihat pengalaman serta kematangan yang dimiliki kandidat capres dan cawapres.
"Hampir semua Presiden RI sejak zaman Bung Karno itu di atas 40," Ucap Jusuf Kalla.
Baca Juga: Viral Panglima Pajaji Tantang Panglima Jilah Buntut Pelaporan Rocky Gerung Soal Penghinaan Jokowi
Di ketahui bahwa saat ini, Mahkamah Konstitusi atau MK menjalankan sidang uji materi Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Hal itu terkait batasan minimal usia calon presiden dan calon wakil presiden, dari 40 tahun menjadi 35 tahun.
Berbagai komentar netizen ikut menambahkan pendapat Jusuf Kalla mengenai batas usia pilpres 2024 tersebut.
Seperti yang disampaikan akun Instagram @akbaribangtampanmanis, "Jangan sampai Gibran bisa jadi cawapresnya Prabowo Subianto karena demi ambisius kekuasaan kesetanan pun di benarkan." tulisnya.
