GENMUSLIM.id- Term kolonialisme berasal dari bahasa Romawi ‘colonia’, yang berarti ‘tanah pertanian’ atau ‘pemukiman’, dan mengacu kepada orang Romawi yang bermukim dan menjajah di negeri-negeri lain.
Pada abad 16-20 M, orang-orang Eropa melakukan kolonialisme di negeri-negeri Non Eropa.
Secara garis besar, ada beberapa faktor yang mendorong orang-orang Eropa melakukan kolonialisme di negeri-negeri Timur, yakni Gold (kekayaan), Gospley (penyebaran agama Nasrani), dan Glory (kejayaan).
Menurut Ania Loomba di dalam buku Kolonialisme/Pascakolonialisme, istilah ‘kolonialisme’ itu bisa didefinisikan sebagai sebuah pertemuan penduduk asli suatu negeri dengan orang pendatang.
Baca Juga: Viral Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Amalkan Doa ini Agar Kita Terhindar Dari Perilaku Buruk
Di mana dalam pertemuan tersebut terjadi sebuah pemaksaan, penindasan, penjarahan, perang, pembunuhan masal, penjajahan oleh pendatang terhadap penduduk asli.
Menurut Bottomore di dalam bukunya A Dictionary of Marxist Thought , kolonialisme Barat modern tidak sekedar menarik upeti untuk keamanan, tetapi juga ditegakkan bersama kapitalisme itu sendiri.
Cara kerja kolonialisme Barat modern ialah, pribumi yang dijajah itu diangkut menjadi budak dan buruh kontrak, selanjutnya mereka dipindahkan suatu tempat yang menjadi pusat produksi.
Untuk bahan baku produksi sendiri diambil dari tanah jajahan.
Jadi, semacam ada dua skema yang mempunyai tali hubung.
Setelah proses produksi menghasilkan barang, maka para otoritas kolonial yang berkolaborasi dengan kapitalisme itu menjual ke perkotaan, tanah jajahan lain, dan tanah jajahan itu sendiri dengan cara yang despotik.
Menurut Muzakkir, di dalam Dekolonisas Pengetahuan; Metodologi Kritis Studi Humaniora dan Studi Islam, kolonialisme Barat modern tersebut bekerja tidak sekedar mengenai perampasan tanah.
Selain eksploitasi manusia dan sumber daya alam, tetapi juga menghapus identitas manusia yang ditundukan.