GENMUSLIM.id - Setiap manusia tidak terlepas dari berbagai masalah dalam kehidupan, namun cara mereka menghadapi dan menyikapi persoalan tersebut sangat berbeda antara seorang muslim dan seorang kafir.
Perbedaan ini berakar pada keyakinan spiritual, prinsip hidup, serta pandangan mendalam terhadap tujuan dan makna kehidupan.
Dilansir dari Instagram @khalidbasalamahofficial pada 11 Desember 2024, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Seorang muslim ketika menghadapi masalah harus dengan sabar dan tawakal.
Tentu seorang muslim yakin bahwa setiap cobaan adalah sarana penghapus dosa dan peningkat derajat di sisi Allah ﷻ. Mereka bersandar kepada Allah ﷻ dengan doa, sabar, dan tawakal.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 155).
Sebaliknya, seorang kafir menghadapi masalah dengan keputusasaan atau kemarahan. Mereka sering merasa dunia ini tidak adil karena tidak memahami konsep takdir dan hikmah di balik ujian hidup.
Akibatnya, bunuh diri, stres, depresi, atau bahkan tindakan nekat sering menjadi jalan keluar mereka.
Ketika kita memilih untuk menghadapi masalah dengan iman, itu berarti kita berserah diri kepada Allah ﷻ dan meyakini bahwa setiap ujian membawa hikmah serta kebaikan yang mungkin belum kita pahami.
Sebaliknya, jika kita menyikapi masalah dengan keluhan, hal itu hanya akan menambah beban hati dan menjauhkan kita dari ketenangan yang datang melalui tawakal.
Sebagai seorang muslim, kita diajarkan untuk menjadikan masalah sebagai kesempatan mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, dan meningkatkan kualitas ibadah.