khazanah

Inilah 5 Hal Tentang Sunan Kudus, Biografi Serta Metode Dakwah yang Dilakukannya Saat Menyebarkan Islam!

Senin, 9 Desember 2024 | 15:00 WIB
Sunan Kudus merupakan tokoh penyebar Islam yang toleran terhadap budaya lokal masyarakat Jawa (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube LINTASAN FAKTA)

Baca Juga: Beginilah Metode Dakwah Sunan Giri, Corak Islamisasi yang Senada dengan Maulana Makdum Ibrahim!

Toleran Terhadap Budaya Lokal

Metode dakwah Sunan Kudus tidak jauh berbeda dengan Sunan Kalijaga, yaitu menggunakan kesenian dan toleransi terhadap budaya setempat.

Mengutip buku Sejarah Islam Nusantara karya Ustadz Rizem Aizid pada 7 Desember 2024, cara dakwah beliau hampir sama dengan pendukung abangan lainnya.

Dalam berdakwah, mereka akan membiarkan dahulu adat dan kepercayaan yang sukar diubah.

Namun, untuk adat istiadat yang mudah diubah dan sangat bertentangan dengan Islam, mereka akan segera menghapusnya.

Hal itu dilakukan untuk menghindari konfrontasi langsung dari masyarakat yang telah memegang teguh kepercayaan Hindu-Budha sebelumnya.

Beliau juga merupakan tokoh yang menciptakan gending Maskumambang dan Mijil. Dengan cara inilah, beliau menyebarkan Islam dengan damai tanpa paksaan.

Pendiri Masjid Menara Kudus

Salah satu bentuk toleransi terhadap budaya lokal yang dilakukan oleh Jafar Shadiq ini bisa dilihat dari bentuk bangunan menara Masjid Kudus.

Dilihat dari arsitekturnya, menara ini memiliki model bentuk yang sama dengan pura atau candi Hindu-Budha.

Akulturasi lain bisa dilihat dari bentuk gerbang dan pancuran/padasan kuno yang digunakan untuk wudu.

Mengutip buku Mengenal Wali Songo karya Hetti Restianti, bentuk menara, gerbang, dan pancuran wudu tersebut melambangkan delapan jalan Budha.

Beliau melakukan akulturasi ini untuk menarik perhatian masyarakat setempat yang masih terpengaruh oleh ajaran Hindu-Budha.

Baca Juga: Inilah Biografi Sunan Kalijaga, Tokoh Wali Songo yang Banyak Dibicarakan oleh Masyarakat Jawa!

Tradisi Mengikat Sapi di Halaman Masjid

Sapi merupakan hewan yang sangat dihormati dalam kepercayaan Hindu. Ketika itu, masyarakat Jawa sangat jarang memiliki hewan ini.

Halaman:

Tags

Terkini