Ketika seseorang jatuh ke dalam jurang, dia kehilangan kendali dan arah.
Begitu pula dalam maksiat, sering kali seseorang merasa dirinya terjebak dalam perbuatan dosa tanpa dapat keluar darinya.
Hal ini bisa menambah beratnya beban dosa dan menjauhkan seseorang dari pengampunan Allah.
4. Keterjerumusan yang Bertahap
Dalam banyak kasus, seseorang tidak langsung jatuh ke dalam jurang, tetapi melalui proses yang bertahap, seperti ketika seseorang memulai dengan dosa kecil dan semakin sering melakukannya hingga ia terjerumus dalam dosa besar.
Proses ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga diri dari dosa sekecil apapun.
5. Peringatan untuk Tidak Masuk ke Dalamnya
Islam mengajarkan agar kita selalu waspada dan menghindari perbuatan dosa.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist shahih, "Hati-hati dengan hal-hal yang diharamkan, karena ia seperti sesuatu yang ada di tepi jurang, yang bisa jatuh kapan saja." (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu Ustadz Khalid Basalamah juga mengibaratkan maksiat dalam TikTok Hijra Hub yang dikutip Genmuslim pada 7 Desember 2024.
"Kemaksiatan itu ibarat seperti sebuah jurang", ujar Ustadz Khalid Basalamah.
"Kalau anda sudah berada di tepi jurang gunung, kira-kira apa yang anda lakukan supaya tidak jatuh dari gunung itu? Tentu saja berhenti dan kembali", tegas penjelasan Ustadz Khalid Basalamah.
Jadi kalau ada kesempatan berbuat dosa, minimal kita perlu berhenti. Maksimalnya adalah perlunya kita meninggalkan maksiat.