GENMUSLIM.id - Dalam kajian Riyaadhush Shaalihiin ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menjelaskan bahwa ketika seseorang dilanda cinta buta, maka ia akan melihatnya sebagai objek saja, sehingga sulit diberikan nasihat yang rasional.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menggambarkan bahwa ketika cinta buta menguasai maka setiap nasehat, masukan dan koreksi yang bersifat objektif tidak akan didengarkan.
Dilansir GENMUSLIM dari kanal YouTube Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri pada Kamis, 5 Desember 2024, ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menegaskan bahwa cinta buta akan membuat seseorang tidak mau mendengar apa yang nasehat yang bertentangan dengan apa yang dicintainya.
Para ulama memiliki kaidah yakni “Cintamu pada sesuatu itu membuatmu buta dan tuli” yang kini dikenal dengan istilah “Bucin” sehingga tidak lagi mendengar dan melihat mana yang benar dan mana yang salah.
Hal ini menggambarkan bahwa manusia tidak bisa mendengar masukan yang objektif karena sudah dibutakan oleh cinta dan ini bukan hanya pada manusia tapi bisa pada apapun.
Lain hal nya dengan cinta kepada Rabb dan Rasul Nya, yang merupakan bentuk cinta yang rasional dan objektif,
Manusia yang mencintai Allah SWT maka akan semakin mencintai Rasul Nya, dan begitu pula sebaliknya jika tidak mencintai rasulullah maka semakin tidak mencintai Allah SWT.
Kata para ulama, cinta rasional atau cinta akal sehat yaitu cinta yang membuat seseorang memprioritaskan hal-hal yang dibenarkan dan ditetapkan oleh akal sehat walaupun itu bertentangan dengan hawa nafsu manusia.
Cinta pada Allah dan Rasul Nya adalah cinta yang rasional dan bisa dipertanggung jawabkan, berbeda dengan cinta pada pihak lain yang sering tidak rasional.
Baca Juga: Kajian Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Tentang Manusia yang Jatuh Cinta, Mari Kita Simak Kajiannya
Jika mencintai seseorang karena Allah SWT akan ada sisi tidak bisa dikritik, tapi bukan karena buta, tapi karena kebenaran dan cinta pada Allah SWT itu rasional karena kita mencintai apa yang menciptakan kita, mencintai yang paling baik terhadap kita sebagai manusia.
Wajar mencintai Allah SWT sebab Allah Maha memberi, yang menciptkan dan memberikan semua organ tubuh kita dan hal ini sangat rasional.
Juga mencintai Allah SWT yang Maha memaafkan, karena sebagai manusia kita terus berbuat kesalahan.