khazanah

Beginilah Metode Dakwah Sunan Bonang, Warisan dari Islamisasinya Terkenal Sampai Saat Ini!

Rabu, 4 Desember 2024 | 14:20 WIB
Gamelan bonang merupakan salah satu media dalam metode dakwah Sunan Bonang saat menyebarkan Islam di Jawa (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Gamelan MRSM Kuantan)

GENMUSLIM.id – Metode dakwah Sunan Bonang memiliki kemiripan dengan dakwah Sunan Drajat, meskipun tentu memiliki perbedaan pula.

Pada dasarnya, dakwah biasanya dilakukan melalui lisan. Hal ini berarti bahwa kebaikan atau pengajaran disampaikan melalui ceramah, petuah, atau sebagainya.

Selain melalui lisan, dakwah juga dilakukan menggunakan perbuatan, yaitu melalui contoh nyata.

Saat awal-awal penyebaran Islam, dakwah dengan perbuatan ini tentu sangat bisa menarik perhatian masyarakat.

Melalui pergaulan yang baik, serta aksi dan contoh yang nyata, masyarakat pada akhirnya akan tertarik dan kemudian memutuskan untuk memeluk Islam.

Baca Juga: Kenali Metode Dakwah Sunan Drajat, Sosok Wali Songo Dibalik Terciptanya Tembang Macapat Pangkur

Metode lain islamisasi di Jawa adalah dengan mendirikan pesantren atau majelis ilmu.

Lembaga ini menempati peran yang penting, mengingat pesantren bisa menjadi tempat dididiknya para kader yang akan menyebarkan Islam lebih luas lagi.

Sebagaimana wali songo yang lain, Sunan Bonang juga berdakwah baik secara lisan maupun perbuatan. Beliau juga mendirikan sebuah pesantren di wilayah dakwahnya, yaitu Tuban.

Selain melalui pendidikan, beliau juga memanfaatkan kesenian yang ada di masyarakat sebagai media dakwah.

Berdakwah Melalui Kesenian

Salah satu metode dakwah Sunan Bonang adalah melalui kesenian. Sunan Bonang menjadi salah satu wali songo yang terkenal memiliki jiwa seni yang tinggi.

Sebelum Islam masuk, masyarakat Jawa telah lama mengenal agama Hindu-Budha. Mengutip buku Mengenal Wali Songo karya Hetti Restianti pada 2 Desember 2024, dikatakan bahwa masyarakat Hindu ketika itu sangat akrab dengan musik gamelan.

Baca Juga: Mengenal Ajaran Moh Limo Sunan Ampel, Ternyata Jawaban Untuk Imoralitas Masyarakat Jawa Ketika Itu!

Halaman:

Tags

Terkini