GENMUSLIM.id - Takziah dan tahlilan adalah dua kegiatan yang seringkali dilaksanakan dalam masyarakat Muslim, khususnya ketika ada seseorang yang meninggal dunia.
Meskipun kedua kegiatan ini sangat umum dilakukan, ada beberapa pandangan dan klarifikasi dari para ulama, termasuk Ustadz Khalid Basalamah, yang perlu dipahami agar kita bisa menjalankan kegiatan ini sesuai dengan tuntunan Islam.
Takziah dalam Islam merupakan salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang mengunjungi orang yang sedang berduka, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berdoa untuk orang yang sedang berduka."
(HR. Muslim)
Takziah bukan hanya sekedar menyampaikan ucapan belasungkawa, tetapi juga berusaha menghibur hati keluarga yang sedang berduka dan mendoakan mereka agar diberikan kesabaran.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa takziah seharusnya lebih fokus pada memberi dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan, bukan untuk si mayit.
Nabi Muhammad SAW dalam banyak riwayat, seperti yang dikisahkan dalam hadis, mengajarkan agar kita membantu keluarga yang berduka dengan doa dan memberi makanan, tetapi tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi SAW mengadakan acara tahlilan atau pengajian khusus untuk si mayit setelah kematiannya.
Tahlilan seringkali dilakukan dalam tradisi Islam di banyak komunitas, di mana keluarga atau sahabat si mayit berkumpul untuk membaca doa bersama.
Namun, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa meskipun tahlilan, yang pada dasarnya adalah dzikir (berzikir kepada Allah), merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, praktik ini tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW secara khusus setelah kematian seseorang.
Baca Juga: Tahlilan Bidah Menurut Bung Karno Benarkah? Jangan Salah Paham Simak Penjelasan Berikut ini!
Dilansir dari Youtube Khalid Basalamah Official, 21 November 2024, Zikir memang merupakan ibadah yang terus berlangsung, bahkan di surga nanti, ahli surga akan terus bertasbih dan bertakbir, tetapi ibadah ini harus dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa ketika ada orang yang meninggal, tidak ada riwayat yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW atau para sahabat mengadakan tahlilan atau pengajian khusus untuk mayit.
Sebaliknya, yang diajarkan adalah mendukung keluarga yang berduka dengan doa dan memberikan bantuan secara praktis, seperti menyediakan makanan bagi mereka yang sedang berduka, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.