Setelah ia meminta maaf dan memperbaiki hubungannya dengan orang yang dizalimi, barulah kesusahan hidupnya berangsur-angsur menghilang.
Ustadz Hanan Attaki juga mengingatkan bahwa doa orang yang terzalimi sangatlah berbahaya.
"Kalau ada orang yang terzalimi mengangkat tangan dia bilang 'Ya Allah, aku ingin menyebutkan kepadamu satu nama yang dia pernah menyakiti aku,
Mencoreng nama baikku, harga diriku, atau menyakiti fisikku, atau mengambil hartaku,
Ya Allah aku adukan dia kepadaMu, berikanlah keadilanmu kepada kami.' Itu ngeri banget kalau sudah didoain kayak gitu," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Hanan Attaki juga memberikan tips penting tentang bagaimana menyikapi ujian kehidupan.
Beliau menekankan pentingnya fokus pada pelajaran yang dapat diambil dari setiap ujian, bukan hanya terpaku pada rasa sakit yang dialami.
"Setiap ujian itu memberi kita pelajaran dan semua pelajaran itu akan mengubah seseorang.
Kalau kita fokus hanya dengan rasa sakit, kita akan terus menderita, tapi kalau kita fokus dengan pelajarannya, kita akan bertumbuh," ungkapnya.
Yang tak kalah penting, beliau mengajak untuk senantiasa bersyukur dan menyadari anugerah yang telah Allah berikan.
Terkadang kita terlalu fokus pada masalah hingga lupa mensyukuri nikmat yang ada.
"Kita langsung aware kalau dikasih ujian sama Allah, tapi kalau dikasih anugerah kita sering tidak aware. Itulah kenapa kita susah bahagia," tambahnya.
Dalam penutup ceramahnya, Ustadz Hanan Attaki berpesan untuk tidak terlalu fokus pada orang-orang yang pernah menyakiti.
"Tidak penting siapa yang melukai kalian atau membuat kalian patah, yang penting adalah siapa yang bisa membuat kalian tersenyum lagi. Maka fokuslah dengan mereka," pungkasnya bijak. ***