Sebagai seorang pemuda ketika itu, hal tersebut tentu merupakan cobaan yang besar. Bahkan di masa sekarang, telah sering kita dapati muda-mudi yang menormalisasi perilaku dosa syahwat.
Namun, ketakutan Nabi Yusuf AS kepada Allah lebih besar dari dorongan nafsu beliau.
Contoh lain, terdapat juga kisah seorang pemudi yang tumbuh dengan ketaatan sepanjang hidupnya kepada Allah, yaitu Maryam binti Imran.
Baca Juga: Apa Amalan Dan Doa Agar Dipermudah Saat Sakaratul Maut? Ini Jawab Ustadz Adi Hidayat
Ibunda Maryam merupakan perempuan suci yang sangat patuh dan taat kepada Allah. Allah berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 42.
وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas seluruh perempuan di semesta alam (pada masa itu).”
Beliau merupakan salah satu dari empat pemimpin perempuan di surga. Bahkan, nama beliau dijadikan salah satu nama surat dalam Al-Qur’an.
Keluhuran akhlak Ibunda Maryam patut dijadikan sebagai suri tauladan, khususnya bagi para pemudi.
Masih banyak kisah tentang pemuda dalam Islam, baik yang diceritakan dalam Al-Quran, hadis, ataupun dalam catatan sejarah.
Maka dari itu, hendaklah kita meneladani kisah-kisah tersebut dan menjadi pemuda yang taat kepada Allah, sebagaimana yang disampaikan Ustadz Hanan Attaki.***