khazanah

Buya Yahya Membantah Dongeng Habib Ali bin Jindan Tentang Karomah Habib Abdullah Al Haddad, Mana Yang Benar ?

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 19:56 WIB
Buya Yahya bantah Habib Ali bin Jindan Tentang Dongeng DNA Tahayul yang Menisbatkan Habib Abdullah Al Haddad ((foto: GENMUSLIM.id/dok: Kolase Foto Canva))

GENMUSLIM.id - Dalam sebuah ceramah, Habib Ali bin Jindan menceritakan sebuah kisah mengenai Habib Abdullah Al Haddad. 
 
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube KJP RELIGI pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Habib Ali menyebutkan bahwa pada zaman Habib Abdullah Al Haddad, terdapat seorang pecinta beliau yang saat di dalam kubur mendapat pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir. 
 
Menurut Habib Ali, saudaranya yang melihat ini dalam mimpi, mendapatkan ilham dari Allah Ta'ala yang bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada kita semua.
 
Ketika malaikat menanyakan "Man rabbuka?" (Siapa Tuhanmu?), orang tersebut menjawab dengan menyebut nama Habib Abdullah Al-Haddad. 
 
Demikian pula ketika ditanya "Man nabiyyuka?" (Siapa Nabimu?), dan "Man qiblatuka?" (Ke mana kiblatmu?), jawabannya tetap sama, yakni Habib Abdullah Al Haddad.
 
Baca Juga: MASYA ALLAH! Apabila Kita Shalat di Masjid Ini Pahalanya Setara dengan Pergi Umrah, Dimanakah Masjid Itu? 
 
Habib Ali menyatakan bahwa hal ini terjadi karena kecintaan yang begitu mendalam terhadap Habib Abdullah Al Haddad, sehingga ruh beliau datang memberikan syafaat di alam barzakh.
 
Menurut cerita yang disampaikan, karena menjawab dengan menyebut nama Habib Abdullah Al Haddad, orang tersebut kemudian tidak disiksa lagi oleh malaikat. 
 
Namun, kisah ini mendapat bantahan dari Buya Yahya. Buya Yahya menyampaikan bahwa cerita seperti ini harus disikapi dengan hati-hati.
 
Buya Yahya menegaskan bahwa Habib Abdullah Al Haddad adalah seorang yang besar dan ahli dalam syariat, tak mungkin ada cerita aneh seperti ini.
 
Menurutnya, kisah yang dinisbatkan kepada Habib Abdullah Al Haddad ini kemungkinan besar tidak benar, bahkan bisa jadi merupakan cerita yang dibuat-buat atau bohong. 
 
Buya Yahya menegaskan bahwa Habib Abdullah Al Haddad adalah seorang ulama besar yang sangat istikqamah dalam syariat Islam, dan mustahil beliau mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan akidah Islam.
 
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa pertanyaan di alam barzakh sudah sangat jelas, dan jawabannya pun sudah diatur dalam akidah Islam. 
 
Pertanyaan mengenai Tuhan, Nabi, dan kiblat memiliki jawaban yang sudah pasti, yaitu Allah, Nabi Muhammad, dan Ka'bah. 
 
Baca Juga: Inilah Cerita Dari Diazabnya Orang-orang Yang Kufur Akan Nikmat Allah! Dari Ditenggelamkan Hingga Mati Munafik
 
Menjawab pertanyaan ini dengan menyebut nama seseorang, meskipun itu seorang wali atau ulama besar, adalah sesuatu yang tidak bisa diterima dalam ajaran Islam.
 
Lebih lanjut, Buya Yahya mengingatkan para pendengar agar tidak mudah mempercayai cerita-cerita yang dinisbatkan kepada para ulama besar seperti Habib Abdullah Al Haddad tanpa adanya dasar yang kuat.
 
Saat ini, banyak sekali beredar cerita-cerita palsu yang dinisbatkan kepada para wali, bahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. 
 
Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus berhati-hati dalam menerima informasi dan selalu memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
 
Buya Yahya juga menekankan pentingnya berpegang teguh pada ajaran akidah yang benar dan tidak terjebak dalam cerita-cerita yang tidak berdasar. 
 
Menurutnya, Imam Abdullah Al Haddad adalah seorang ulama besar yang sangat menjunjung tinggi syariat Islam, dan tidak seharusnya nama beliau digunakan untuk mendukung cerita yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
 
Baca Juga: Suka Minum Kopi yang Masih Panas Dapat Berpengaruh Terhadap Kesehatan? Yuk Simak Hukumnya dalam Islam!
 
Di akhir bantahannya, Buya Yahya menegaskan kembali bahwa cerita seperti ini tidak seharusnya diceritakan atau disebarkan karena dapat menyesatkan umat. 
 
Beliau menekankan bahwa akidah Islam sudah sangat jelas, dan kita harus berpegang teguh pada kebenaran tersebut tanpa terpengaruh oleh cerita-cerita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
 
Buya Yahya mengajak umat Islam untuk lebih kritis dan bijaksana dalam menerima informasi, terutama yang berhubungan dengan tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam. 
 
Beliau juga mendorong agar kita lebih fokus pada ajaran-ajaran yang sesuai dengan syariat dan aqidah yang benar, serta menjadikan kisah-kisah yang autentik sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari, dan jangan percaya tahayul. *** 

Tags

Terkini