“Ceritanya ada orang kafir datang kepada Nabi SAW membawa tulang yang sudah membiru lalu diremas. Terus dilemparkan ke wajah Nabi SAW. Masa sudah jadi tulang seperti ini bisa bangun lagi. Itu tidak masuk akal."
Lebih lanjut lagi, dari pernyataan sebelumnya, Gus Baha juga menyoroti salah satu ayat dalam surat Yasin yakni,
“…fa iza huwa khasimum mubin. Manusia itu tukang para padu, karena pikiran sudah hancur tidak mungkin menjadi manusia lagi. Nabi Muhammad SAW diingatkan Allah untuk menerangkan kepada umat bahwa Allah berkuasa membuat yang sepadan dengan itu.” Jelas Gus Baha.
Hal ini sesuai dengan surat Yasin ayat 81 yang berbunyi,
A wa laisallzi khalaqas-samawati wal-arḍa biqadirin 'ala ay yakhluqa mislahum, bala wa huwal-khallaqul-'alim.
Artinya: “Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.”
Kisah nyata juga diungkap oleh Gus Baha tentang salah seorang rekannya mengamalkan wirid surat Yasin 41 kali.
“Saya mempunyai teman wiridannya Yasin 41 kali itu, hari terakhir berapa tahun membaca itu, dia membaca amalan tersebut itu langsung pintu terbuka berjalan Walisongo, saat itu juga. Keramat banget, sekarang kaya, itu barokahnya wiridan Yasin.” Terang Gus Baha.
Selain itu, Gus Baha mengibaratkan apabila surat Yasin dapat berbicara dan diskusi disebutnya bisa memihak kepada beliau.
Pasalnya, amalan baca surat Yasin 41 kali dapat menjadi ladang ilmu yang akan disampaikan kepada semua umat.
“Andaikan Surat Yasin menjelma menjadi bisa diskusi pasti memihak saya. Batinnya mau saya bilangin, Yasin 'jenengan buat orang tersebut (barokahnya) menjadi uang. Tapi, buat saya menjadi ilmu terus banyak orang menyukai Allah.' Keyakinan saya, pasti benar saya.” Kata Gus Baha.
Gus Baha juga menerangkan bahwa kekuatan dunia adalah Allah SWT. Hal ini semata-mata apa yang diamalkan manusia termasuk wirid Yasin 41 kali ini terjadi karena kehendak Allah.***