GENMUSLIM.id- Nora Al Matrooshi adalah perempuan Arab pertama yang dinyatakan lulus program NASA sebagai astronaut yang akan menjalankan misi pendaratan manusia di Bulan, Artemis 3 pada tahun 2026 mendatang.
Nora Al Matrooshi adalah seorang teknisi mesin asal Uni Emirat Arab yang bekerja pada perusahaan konstruksi perminyakan di Abu Dhabi.
Nora selalu memakai hijab sebagai bagian dari identitasnya sebagai seorang perempuan muslimah.
Baca Juga: Waspada! Rumah yang Disukai Jin Ternyata Disebabkan oleh 4 Hal berikut, Simak Penjelasannya
Dikutip oleh GENMUSLIM dari akun Instagram @teladan.rasul pada Sabtu, 27 Juli 2024, kabarnya NASA sebagai lembaga Antariksa terkemuka di dunia dan stasiun luar angkasa internasional mengembangkan hijab khusus bagi astronaut perempuan.
Hal ini dilakukan agar Nora yang berhijab tidak perlu melepaskan hijabnya saat menggunakan pakaian dan helm astronaut atau yang disebut Extravehicular Mobility Unit (EMU).
“Para teknisi pakaian itu akhirnya menjahit hijab darurat untuk saya, sehingga saya bisa memakaiannya, kemudian menggunakan setelan EMU dan memasang topi komunikasi dan saat melepasnya rambut saya akan tetap tertutup. Jadi saya benar benar sangat menghargai mereka yang melakukan itu untuk saya” ungkap Nora.
Baca Juga: Ternyata Mushaf Al Quran Syiah Berisi 90 Juz, Simak Penjelasan Tentang Penyimpangan Mereka Berikut
Hijab khusus dirancang mengingat tidak semua bahan dapat diizinkan dikenakan dalam EMU, sehingga perlu hijab dengan bahan yang diizinkan untuk dikenakan bersamaan dengan setelan EMU.
Dengan rancangan hijab khusus tersebut Nora bisa berangkat ke luar angkasa bersama dengan astronaut NASA lainnya.
Inovasi ini dinilai sebagai langkah NASA dalam memastikan bahwa ruang angkasa menjadi tempat yang inklusif bagi semua, tanpa memandang latar belakang atau keyakinan.
Lebih lanjut Nora menjelaskan keterlibatannya dalam program NASA dan menjadi salah satu astrounaut yang dinyatakan layak untuk mengikuti misi Artemis ke Bulan merupakan impian dan cita citanya untuk melanjutkan warisan dari nenek moyang.
“Saya pikir menjadi seorang muslim tidak membuatnya sulit. Namun mejadi seorang muslim membuat saya sadar akan kontribusi nenek moyang. Para cendikiawan dan ilmuan muslim yang datang sebelum saya yang mempelajari bintang bintang. Saya menjadi astoraut untuk melanjutkan apa yang telah mereka mulai ribuan tahun lalu”. Ungkap Nora.***