GENMUSLIM.id - Sholat menjadi kegiatan kita sehari-hari dalam menjalankan rukun Islam yang ke-2 sebagai mengugurkan kewajiban untuk syariat Islam. Bahkan bisa dikerjakan dimana saja sesuai kebutuhan masing-masing.
Bisa dilakukan di Masjid, Musholla, Rumah sekalipun yang banyak digunakan tempat santai-santai sebelum berangkat bekerja.
Hal ini dilakukan sebagai upaya penguatan kebiasaan ibadah membiasakan diri melakukannya. Sayangnya pemaknaan sholat pada zaman ini belum terealisasi dengan baik bagi umat islam lainnya.
Alhasil mereka menganggap sholat sebagai pelampiasan hidup menguatkan keimanan diri sendiri. Padahal pemaknaan sholat sangat penting lo untuk keseharian kita. Malahan bisa mendatangkan kemanfaatan lebih dari sekedar ibadah lain.
Baca Juga: Perhatikan Batas Aurat, Begini Adab Berpakaian dalam Sholat bagi Seorang Muslim dan Muslimah
Berangkat dari pandangan Tassawuf bahwa Sholat bukan sekedar mengugurkan kewajiban tetapi mampu mendekatkan diri kepada Allah swt.
Hal selaras dari penjelasan Haidar Bagir dalam Bukunya Berjudul Buat Apa Sholat bahwa sholat merupakan bentuk kecintaan serta kekuatan keimanan umat islam pada Allah swt, memperkuat Akhaqul Karimah agar supaya manusia tidak mudah goyah dalam perbuatan mungkar dan nangkir perbuatan buruk yang dialami.
Selain itu menurut Haidar Bagir bisa menguatkan psikologis seseorang dalam perbuatan maupun perkataan yang ada dalam dirinya. Menjadi kekuatan sholat untuk meningkatkan keimanan yang kuat sehingga tidak mudah goyah dalam segala arus geraknya.
Hal ini sangat penting bagi manusia menemukan jati dirinya supaya lebih giat dalam beribadah.
Dikutip GENMUSLIM dari Buku berjudul Buat Apa Sholat, Senin, 15 Juli 2024 bahwa Penjelasan Prof Haidar Bagir mengenai Sholat adalah sebagai bentuk teguran kita sebagai umat islam untuk saling mencintai kepada Allah swt.
Dengan begitu kewajiban sholat tidak hanya sekedar masuk surga seolah-olah adalah bagian dari rencana tuhan, melainkan komunikasi kita kepada Allah semakin lancar mencapai tujuan yang dicapainya yakni rasa kecintaan mendalam.
Inilah mengapa Haidar Bagir mengutarakan sholat seperti halnya Jalaluddin Ar-Rumi yang memahami sholat sebagai bentuk cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa tanpa memaksa dan dipaksakan.
Jadi gimana nih sobat Muslim mengenai sholat? Apakah masih ragu mengerjakan sholat? Semua butuh proses ya untuk bisa merasakan cinta kepada Allah swt ***