khazanah

Jodoh Tidak Akan Tertukar! Pentingkah Kesetaraan dalam Pernikahan? Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Ingatkan Hal ini

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:30 WIB
Jodoh tidak akan tertukar (foto: GENMUSLIM.id/ YouTube Murajaah Channel)

GENMUSLIM.id- Istilah jodoh tidak akan tertukar merupakan sudah hal yang sering terngiang dalam telinga kita sebagai manusia.

Menikah dan mendapatkan jodoh yang sesuai merupakan keinginan setiap orang.

Agama Islam dalam ajarannya telah mendidik tentang rumah tangga, perihal jodoh adalah cerminan dan apa saja yang berkaitan dengan ibadah pernikahan.

Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Murajaah Channel, Jumat 5 Juli 2024 ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dalam ceramahnya menjelaskan tentang jodoh tidak akan tertukar.

Baca Juga: PENTING! Suami Selingkuh? Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Berikan Resep Jitu Agar Istri Tangguh dan Tidak Rapuh

Dalam ceramahnya ustadz Nuzul Dzikri diberikan pertanyaan oleh seorang jamaah pria yang gagal dalam melakukan taaruf.

"Saya telah kandas melaksanakan taaruf karena wanita tersebut khawatir dengan pendapatan saya yang lebih rendah, 

Dia berkata itu tidak akan bisa mencukupi kebutuhanya" ujar jemaah pria tersebut.

Kemudian Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menjelaskan poin penting dari pertanyaan tersebut,

Baca Juga: Kisah Inspiratif Jamaah Ustadz Nuzul Dzikri: Pergi Kajian Setiap Pekan Naik Pesawat dari Palembang ke Jakarta

Bahwa terlihat pria itu menyikapinya dengan rasa keinginan untuk menikahi wanita tersebut.

Bisa jadi saat ini Allah SWT belum berkehendak untuk memberikan jalan pernikahan pada pria tersebut,

Maka berhusnudzon dan ridho terhadap takdir dan hal itu disyariatkan oleh agama.

Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menjelaskan dalam Bab Nikah ada hal penting yang harus dipahami yaitu "KESETARAAN".

Islam mengajarkan kesetaraan dalam pernikahan yaitu seorang laki-laki hendaknya minimal setara atau lebih tinggi dengan pihak perempuan.

Baca Juga: 4 Tips Cara Mencari Jodoh yang Sholeh ala Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri yang Bercermin dari Kisah Malik bin Dinar

Kesetaraan pernikahan yang utama yaitu perihal agama dimana seorang laki-laki harus bisa menjadi imam (pemimpin) bagi istrinya.

Kemudian parameter selanjutnya yaitu kesetaraan dalam status sosial atau kekayaan,

Akan tetapi ini bukan menjadi parameter utama yang diharuskan melainkan sebagai salah satu acuan menuju pernikahan yang baik.

Bukan syarat wajib melainkan direkomendasikan dalam pernikahan.

"Lalu bagaimana dengan satu ayat yang menjelaskan tentang taqwa", narasi Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri.
 
Kemudian ustadz Muhammad Nuzul Dzikri pun membacakan surat Al-Hujurat ayat 13.

Baca Juga: Bukan Mitos Belaka, Ini Amalan Menjelang Maghrib Menurut Sunnah Rasulullah SAW, Bisa Jadi Ladang Pahala!

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan.

Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.

Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."

Baca Juga: Marcell Darwin Mengaku Semenjak Mualaf Rezeki Semakin Mengalir: Bantah Stigma Beragama Islam Bikin Jadi Miskin!

Ulama memahami ayat di atas adalah Allah SWT menilai hanya menilai manusia dari bentuk ketaqwaannya,

Akan tetapi sebagai manusia yang baik kita harus melihat realita dan menyeimbangkanya demi terjalin rumah tangga yang harmonis.

Kafaah (kesetaraan) pernikahan terkadang menjadi permasalahan dalam rumah tangga.

Ketaqwaan adalah yang utama dan bersifat paten. Akan tetapi kita harus melihat realita banyak sekali kisruh rumah tangga,

Halaman:

Tags

Terkini