GENMUSLIM.id - Makan dan minum merupakan aktifitas rutin, mustahil untuk ditinggalkan.
Bahkan seorang muslim, apabila berpuasa tetap melakukan aktifitas makan dan minum.
Hanya saja, dalam Islam makan dan minum memiliki adab-adab tersendiri.
Sebagian dari adab-adab makan dan minum dalam Islam, sudah menjadi budaya di Indonesia.
Seperti menggunakan tangan kanan, menyuap makanan langsung dengan tangan, dan sebagainya.
Namun, beberapa dari adab makan dan minum juga kadang diabaikan.
Seperti makan dan minum sambil berdiri, terlalu banyak makan, mengunyah sambil berbicara, dan sebagainya.
Ada satu hal yang tidak kalah penting, merupakan bagian dari adab makan dan minum dalam Islam.
Yaitu jangan makan dan minum sambil bersandar, atau bertelekan sesuatu.
Ternyata makan dan minum sambil bersandar, merupakan hal yang tidak disukai dalam Islam.
Sebab, Rasulullah mengajarkan bahwa jika makan atau minum maka hendaknya sama seperti seorang hamba.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang didasari dengan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya:
Baca Juga: Momen Saat Imam Masjidil Haram Lupa Bacaan Sholat, Makmum Wajib Melakukan Ini Kata Rosulullah
"Abdullah bin Busr dia berkata, "Saya menghadiahkan kambing (yang dibakar) kepada Nabi, kemudian beliau makan sambil duduk berlutut di atas kedua tumitnya.
Maka berkatalah seorang Arab Badui, "Duduk apakah ini?"
beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah menjadikanku sebagai seorang hamba yang lemah lembut (mulia), dan tidak menjadikanku hamba yang keras dan sombong."
(HR. Ibnu Majah, no. 3254)
Kemudian, Rasulullah juga bersabda,
لاَ آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ
"Aku tidak makan dalam keadaan bersandar."
(HR. Bukhari no. 4979)
Berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah mengajarkan kita tentang aspek sosial dalam makan dan minum.
Baca Juga: Menjawab Hadist Kontroversial, Nabi Muhammad SAW Halalkan Daging Babi untuk Penjual Arak?!
Islam mengajarkan kesetaraan sosial, yang mana itu tercerminkan melalui adab makan dan minum.
Makan dan minum sambil bersandar, memperlihatkan seolah-olah kita meninggikan derajat kita lebih dari orang lain.
Padahal dalam Islam, makanan dan minuman yang dikonsumsi juga perlu dihargai.
Cara mengkonsumsinya pun tidak dibedakan, antara seorang berpangkat tinggi dan berpangkat rendah, semuanya sama.
Maka dari itu, bagi seorang muslim, sangat penting untuk menghindari makan dan minum sambil bersandar.
Baca Juga: Fakta Nabi Ismail yang Jarang Diketahui Mempunyai Enam Adik, Nabi Ibrahim Menikahi Empat Istri?!
Hal tersebut juga dalam hukum Islam termasuk makruh, yaitu apabila dikerjakan tidak berdosa apabila ditinggalkan berpahala.***