GENMUSLIM.id - Momen Idul Adha bukan hanya menjadi ajang menabung pahala melalui serangkaian ibadah d bulan Dzulhijjah dan kegiatan penyembelihan hewan kurban, seperti unta, kerbau, sapi, kambing maupun domba,
Namun, perayaan Idul Adha mampu memberikan dampak positif pada kesehatan mental bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia,
Sebagai umat yang taat sebisa mungkin menjadikan momen Idul Adha mampu berperan dalam meningkatkan kesehatan emosional,
Membagikan kebahagian melalui perayaan Idul Adha sama halnya dengan menularkan energi positif dan menyebarkan kebaikan agar mencapai keberkahan,
Faktanya, Idul Adha bukan sekedar ritual ibadah tapi ternyata bisa meningkatkan hormon kebahagiaan, seperti yang dilansir GENMUSLIM dari akun Instagram @newidapsikiater, antara lain serotonin, oksitosin, dopamin, da endorfin,
- Dopamin, merupakan jenis hormon penghargaan yang memberikan perasaan senang dan pencapaian,
- Serotonin, adalah jenis hormon yang mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan,
- Oksitosin, merupakan jenis hormon cinta atau kebersamaan, dilepaskan selama insteraksi sosial positif,
- Endorfin, adalah jenis hormon penghilang rasa sakit alami dan memberikan perasaan euforia,
Rangkaian ibadah berupa sholat Idul Adha mampu meningkatkan perasaan kebersamaan dan koneksi spiritual. Hal ini akan memicu pelepasan serotonin dan oksitosin,
Ibadah berikutnya, doa, dzikir dan takbir mampu memberikan ketenangan batin dan meningkatkan perasaan syukur, berkontribusi pada peningkatan serotonin,
Lainnya, berkmpul bersama keluarga diketahui dapat meningkatkan oksitosin dan serotonin yang memberikan rasa kebersamaan dan kebahagiaan,
Berbagi hewan kurban, berbagai daging kurban dapat meningkatkan perasaan kebahagian dan kepuasan bagi pemberi. Hal ini dapat meningkatkan endorfin, dopamin, dan oksitosin,
Makan enak, perlu diingat bahwa makan enak bisa meningkatkan endorfin dan dopamin. Apalagi bil amakan bersama sama, terlebih keluarga ***