GENMUSLIM.id - Hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban. Syariat ini dianjurkan bagi setiap Muslim yang mampu untuk berkurban.
Penyembelihan kurban dilaksanakan dari hari nahar dan berlanjut sampai 13 Dzulhijjah atau dikenal sebagai hari Tasyrik.
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan bagi setiap Muslim setiap menjelang Idul Adha tiba adalah bagaimana hukum daging menjual hewan kurban atau jika memberikan kulit hewan kurban kepada ketua remaja masjid untuk dijual apakah diperbolehkan?
Dikutip GENMUSLIM.id dari Youtube Dakwah Millenial, Rabu, 12 Juni 2024, Ustadz Khalid Basalamah mengungkapkan bahwa dalam hal ini yang menjadi teguran apabila kulit dijadikan khusus bahan bayaran, tapi jika sudah diberikan kepada orang seperti dalam hal ini ketua remaja masjid tidak ada masalah.
Apabila sudah menjadi milik dia dan dia mau jual itu tidak menjadi masalah. Disarankan kepada panitia masjid dan ada orang yang ingin menyembelih, sebaiknya ia diberikan upah. Karena bisa saja upah tersebut untuk pembelian kebutuhan kurban. Ali bin Abi Thalib berkata,
”Nabi memerintahkanku untuk menyembelih unta hewan kurban miliknya, dan Nabi memerintahkan agar aku tidak memberi apapun kepada tukang potong sebagai upah pemotongan”. (HR. Bukhari)
Dari pertanyaan tersebut bagi orang yang telah menerima daging kurban lalu dijual maka itu diperbolehkan.
Hal ini berhubungan dengan status daging tersebut yang sudah menjadi hak milik mereka dan telah menjadi barang yang disedekahkan oleh pekurban.
Itupun berlaku jika orang yang menerima kurban tersebut akan mengolah daging kurban mereka untuk dijadikan makanan jadi seperti bakso atau semacamnya.
Mereka diperbolehkan untuk memperjualkan daging kurban milik mereka dengan catatan membawa manfaat bagi mereka juga.
Sedangkan Perihal menjual hewan kurban bagi pekurban sebenarnya Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang menjual kulit hewan qurbannya maka qurbannya tidak diterima.”