Hajar lalu menyusui Ismail dan minum dari air dalam kendi tersebut hingga air kendi tersebut habis, lalu Ismail AS kehausan.
Ia melihat anaknya kehausan dan menangis kencang. Seketika Hajar panik dan bergegas mencari air.
Ia mendapati bukit Shafa dataran tinggi yang paling dekat dengannya, lalu ia mendaki dan menghadap Lembah. Ia berharap melihat seseorang tetapi tidak ada seorangpun.
Lalu ia turun dari bukit Shafa hingga sampai di Lembah.Ia mengangkat ujung lainnya kemudian berlari-lari kecil seperti orang yang kelelahan hingga melewati Lembah.
Lalu ia mendaki bukit Marwa dan berdiri diatasnya, dan melemparkan pandangannya ke segala arah dan berharap ada orang disana.
Baca Juga: VIRAL! Selebgram Indonesia Ditangkap Kena Dugaan Penjualan Paket Haji Tanpa Visa
Namun, lagi-lagi ia tidak melihat siapapun, ia lakukan ini sebanyak tujuh kali. Inilah dasar Sa’i menjadi salah satu rukun Haji saat ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Karena inilah manusia melakukan sa’i di antara kedua bukit tersebut”. (HR.Bukhari)
Saat ia masih melemparkan pandangannya dari atas Marwa, ia mendengar suara lalu berkata kepada dirinya: “Diam!”, kemudian Ia diam dan ternyata mendengar suara lagi.
Lalu ia berkata:”Engkau telah mendengarkan suaramu!Apakah engkau dapat menolongku?”, tiba-tiba ada malaikat di tempat Zamzam, lalu malaikat tersebut menggali tanah dengan sayapnya hingga muncul air.
Hajar memagari air tersebut dengan pasir agar terkumpul dan menciduk air dengan tangannya lalu memasukkannya ke dalam kendi. Mata air tersebut meresap ke dalam tanah setelah diciduk.
Rasulullah SAW bersabda:
“Andai Hajar membiarkan Zamzam mengalir atau beliau berkata: “Andai Hajar todak menciduknya, nidcaya Zamzam menjadi telaga yang mengalir”. (HR.Bukhari)
Setelah itu, Hajar minum dan menyusui anaknya. Malaikat berkata kepadanya: