Sepanjang jalan, Khadijah RA menangis karena khawatir akan keselamatan suaminya demikian pula Abu Bakar RA.
“Kalian jangan takut, kita serahkan kepada Allah SWT”, kata Rasulullah SAW.
Sampai di desa Abthah, Nabi Muhammad SAW disambut dengan ramah dan dipersilakan duduk di kursi yang terbuat dari emas.
Ketika Nabi Muhammad SAW duduk di kursi tersebut, memancarlah Cahaya dari wajahnya yang berwibawa, sehingga yang menyaksikan terkagum dan tertegun. Raja Habib pun berkata:
“Wahai Muhammad setiap Nabi memiliki mukjizat, Mukjizat apa yang engkau miliki?”
Dengan tenang Rasulullah SAW bertanya Kembali:
‘Mukjizat apa yang Tuan kehendaki?”
Raja Habib bin Malik menjawab: “Aku menghendaki matahari yang Tengah bersinar engkau tenggelamkan kemudian munculkanlah bulan. Lalu turunkanlah bulan ke tanganmu, belah menjadi dua bagian dan masukkan masing-masing ke lengan bajumu sebelah kiri dan kanan.
Baca Juga: Nabi Muhammad SAW Dibuat Bingung dengan Sikap Malaikat Mikail, Ada Apa dengan Malaikat Ini?
Kemudian keluarkanlah lagi dan satukan lagi. Lalu suruhlah bulan yang mengakui engkau adalah Rasul. Setelah itu kembalikanlah bulan itu ke tempatnya semula. Jika engkau dapat melakukannya, aku akan beriman kepadamu dan mengakui kenabianmu”.
Mendengar itu, Abu Jahal sangat gembira karena ia menganggap Nabi Muhammad SAW tidak akan bisa melakukannya.
Dengan tegas dan yakin, Rasulullah SAW menjawab,
“Aku penuhi permintaan Tuan.”
Kemudian Rasulullah SAW berjalan ke arah Gunung Abu Qubaisy dan sholat dua rakaat.
Usai sholat, Beliau berdoa menengadahkan tangannya tinggi-tinggi agar permintaan raja Habib terpenuhi. Seketika itu juga tanpa diketahui oleh siapapun juga turunlah 12 ribu malaikat.