GENMUSLIM.id – Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa tidak setiap yang tidak dicontohkan Rasulullah SAW adalah bidah, pernyataan tersebut kurang lengkap.
Zaman sekarang orang dengan sangat mudah mengatakan bidah akan sesuatu hal yang mana ia tidak mengetahui penjelasan dan ilmunya.
Dikutip GENMUSLIM.id pada akun YouTube Perintis Dakwah, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa yang diajarkan Rasulullah SAW memiliki beberapa sifat, diantaranya;
Pertama, Dalilnya ada dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, perkara seperti itu biasanya ditunjukan pada ibadah pokok yang jika dilakukan tidak boleh berbeda.
Seperti shalat, memiliki dalil dan dicontohkan Nabi, sebagaimana sabdanya ‘Shollu kama roaitumuni usholli’ (Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat.” (HR. Baihaqi).
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Usulkan Debat di MUI Soal As Syuara Surat Musik, Ini Kata Ustadz Muflih Safitra
Kedua, ada dalil tapi tidak ada contoh atau contohnya bersifat sementara dan Nabi diduga tidak mencontohkannya lagi, seperti doa qunut.
Rasulullah SAW pernah qunut dan berdoa lalu turun surah Ali Imran ayat 128, diduga Nabi SAW tidak membacanya lagi, akan tetapi mengajarkan doa tersebut kepada Hasan.
Doa itu lalu dikutip oleh Ibnu Umar ra, lalu dikenal sampai sekarang seperti apa yang kita baca saat qunut.
Ketiga, ada dalilnya tapi tidak ditemukan contohnya, seperti zakat. Pada zaman Nabi zakat menggunakan kurma dan gandum tidak pernah menggunakan beras.
Namun di Indonesia sendiri sekarang kita membayar zakat menggunakan beras, bagaimana cara memahami hal tersebut?
Terdapat istilah metodologi yaitu qiyas (analogi), kurma dan gandum adalah makanan pokok di era Nabi , maka kita sesuaikan dengan makanan pokok saat ini, yaitu beras.
Sekalipun Rasulullah SAW tidak mencontohkan zakat dengan beras, namun terdapat dalil yang menunjukan kearah tersebut.