GENMUSLIM.id - Guru Gembul seringkali mengkritisi sistem pendidikan yang diterapkan di pondok pesantren.
Namun, setiap kali dia melayangkan kritik untuk pondok pesantren, Guru Gembul justru lebih banyak dihujat dan dianggap anti Islam.
Betapa tidak, Guru Gembul menyayangkan adanya oknum di pondok pesantren yang membuat banyak kekeliruan dan di luar Islam.
Menurutnya, pondok pesantren merupakan produk budaya dari diskusi para ulama pada masa itu dengan menerapkan sistem pendidikan dari berbagai negara.
Baca Juga: Profil SIT Bina Insan Parepare, Jadi Sekolah Islam Terpadu Pertama di Kampung Halaman BJ Habibie
Sayangnya lembaga pendidikan ini justru disakralkan dan menjadikan Islam sebagai tameng untuk menutupi berbagai kejahatan di dalamnya.
Dilansir GENMUSLIM dari kanal YouTube kasisolusi pada Selasa, 23 April 2024, berikut ini empat poin yang disampaikan Guru Gembul.
- Santri disarankan puasa sampai lebih dari 20 jam
Guru Gembul mengungkap adanya kasus di sebuah pondok pesantren yang mendidik santrinya untuk hafal Al Quran dengan target tertentu.
Apabila sudah tercapai, santri diperintahkan untuk puasa dari jam 12 malam hingga bukanya pada jam 12 malam pula.
Ditambah lagi, makanan yang disediakan oleh pondok pesantren hanya nasi dan garam.
"Pesantren itu ngakunya adalah (puasa) ini untuk membuat orang-orang lebih mudah hafal Quran,” katanya.
Saat Guru Gembul mengungkap kasus tersebut, ada banyak orang yang menghujatnya karena dianggap anti terhadap ajaran Islam.
Padahal Rasulullah tidak pernah mengajarkan berpuasa sampai melebihi batas waktu seperti itu.