Jadi, orang tidak akan mendapat dosa kecuali dari apa yang mereka kerjakan.
Dalil yang ketiga, Allah SWT berfirman "Allah memberikan perumpamaan istri dua orang shaleh, yaitu istri nabi Nuh dan istri nabi Luth. Istri mereka berbeda dengan suami mereka alias berdosa dan tidak jelas, padahal berada dalam pengawasan dua orang nabi, dua orang rasul, dan dua orang shaleh".
Akhirnya, Allah berfirman kepada dua istri nabi tersebut untuk masuk ke dalam neraka bersama orang-orang yang masuk sebelum mereka.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa nabi Nuh dan nabi Luth tidak akan menanggung dosa istri mereka, tidak akan pernah. Sebab, istrinya yang memang tidak jelas dan tidak beriman.
Jadi, seorang suami tidak akan menanggung dosa istri dan seorang ayah tidak akan menanggung dosa seorang anak.
Hanya saja, dalam hadist Rasulullah SAW bersabda "Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpin".
Maka, seorang ayah memang akan diminta pertanggungjawaban apabila tidak mendidik putra dan putrinya. Seorang suami akan diminta pertanggungjawaban apabila tidak mendidik istrinya.
Tapi bukan berarti menanggung. Karena istri dan anak akan dapat dosa apabila dari mereka sendiri yang tidak jelas. Semuanya akan dapat dosa.
Namun, apabila suami dan ayah sudah mengajari hal yang benar dan dari istri atau anaknya yang memang tidak jelas, maka dosa ditanggung masing-masing.
Tidak ada istilah penanggungan dosa sebagaimana yang diyakini masyarakat.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/GRQA5Lke51j3RbYNWGcEPf atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.