GENMUSLIM.id – Ziarah kubur sebelum Ramadhan yang masih sering ditemukan pada masyarakat di tanah air.
Ziarah kubur memiliki nama dan makna berbeda-beda pada masing-masing daerah di Indonesia, seperti: megengan (Jawa Timur) dan ziarah kubro (Palembang).
Simak keunikan dari ziarah kubur yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur dan Palembang!
1. Tradisi Megengan
Dikutip dari Jurnal Makna Simbolik dalam Budaya “Megengan”, Minggu 3 Maret 2024, tradisi megengan bermula sejak masa Kerajaan Demak sekitar tahun 1.500 M.
Tradisi ini turun temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur.
Kue apem merupakan makanan yang identik dengan tradisi megengan, karena kue ini memiliki makna “ngafwan” atau “ngafwun” yang berarti maaf atau permohonan maaf.
Masyakarakat Jawa Timur menganggap kue apem sebagai simbol permohonan maaf seseorang kepada sesama manusia khususnya persiapan sebelum Ramadhan.
Tradisi megengan dijadikan sebagai momentum membersihkan diri dari dosa dan berbagi kepada sesama.
Baca Juga: Mulai Ramai Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Berikut Beberapa Doa Ketika Memasuki Komplek Pemakaman…
2. Tradisi Ziarah Kubro
Dikutip dari Jurnal Tradisi Ziarah Kota Palembang, Minggu 3 Maret 2024, ziarah kubro mulai berkembang pesat di Palembang pada sekitar abad 16 dengan meningkatnya warga keturunan Arab menjadi penasihat atau guru spiritual raja.
Tradisi ini menjadi akulturasi antara Arab dan Palembang.