Dua Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia: Megengan dan Ziarah Kubro, Yuk Pelajari Keunikan Kedua Tradisi Berikut!

Photo Author
- Minggu, 3 Maret 2024 | 20:31 WIB
Ziarah Kubur di Jawa Timur & Palembang ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: kolase Youtube Bacan Production & Pintu Ka’bah))
Ziarah Kubur di Jawa Timur & Palembang ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: kolase Youtube Bacan Production & Pintu Ka’bah))

GENMUSLIM.idZiarah kubur sebelum Ramadhan yang masih sering ditemukan pada masyarakat di tanah air.

Ziarah kubur memiliki nama dan makna berbeda-beda pada masing-masing daerah di Indonesia, seperti: megengan (Jawa Timur) dan ziarah kubro (Palembang).

Simak keunikan dari ziarah kubur yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur dan Palembang!

Baca Juga: Sudah Tahu Belum Asal-usul Tradisi Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan? Biar Gak Penasaran, Yuk Simak Penjelasannya Berikut Ini!

1. Tradisi Megengan

Dikutip dari Jurnal Makna Simbolik dalam Budaya “Megengan”, Minggu 3 Maret 2024, tradisi megengan bermula sejak masa Kerajaan Demak sekitar tahun 1.500 M.

Tradisi ini turun temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur.

Kue apem merupakan makanan yang identik dengan tradisi megengan, karena kue ini memiliki makna “ngafwan” atau “ngafwun” yang berarti maaf atau permohonan maaf.

Masyakarakat Jawa Timur menganggap kue apem sebagai simbol permohonan maaf seseorang kepada sesama manusia khususnya persiapan sebelum Ramadhan.

Tradisi megengan dijadikan sebagai momentum membersihkan diri dari dosa dan berbagi kepada sesama. 

Baca Juga: Mulai Ramai Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Berikut Beberapa Doa Ketika Memasuki Komplek Pemakaman…

2. Tradisi Ziarah Kubro

Dikutip dari Jurnal Tradisi Ziarah Kota Palembang, Minggu 3 Maret 2024, ziarah kubro mulai berkembang pesat di Palembang pada sekitar abad 16 dengan meningkatnya warga keturunan Arab menjadi penasihat atau guru spiritual raja.

Tradisi ini menjadi akulturasi antara Arab dan Palembang. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Jurnal Makna Simbolik dalam Budaya “Megengan” sebagai tradis, Jurnal Tradisi Ziarah Kubro Masyarakat Kota Palembang Dalam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X