GENMUSLIM.id – Akhir-akhir ini fenomena hijrah di kalangan anak muda sudah tidak asing lagi di dengar di telinga kita, termasuk banyak menyentuh orang dewasa.
Bagi sebagian orang, kata hijrah itu sendiri memiliki maksud yang sangat dalam, yaitu berubah dari kebiasaan buruk pada kebiasaan baik, atau berusaha untuk mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi dari segala larangan-Nya.
Namun sayangnya banyak diantara kita yang keliru dalam mengartikan kata hijrah.
Karena masih banyak yang beranggapan bahwa orang setelah hijrah itu harus zuhud (menjauhi) terhadap dunia, padahal tidaklah demikian.
Dan bagi siapa saja yang saat ini telah Allah ketukkan hatinya untuk berhijrah, maka sangat dianjurkan untuk menghindari sifat ini.
Yaitu, sifat orang-orang mukmin yang merasa dirinya setelah belajar Islam sangat anti dengan dunia, atau sangat menjauhi dunia.
Berhubungan dengan hal ini, dilansir Genmuslim pada sebuah postingan video pendek yang berdurasi 2 menit, di akun Instagram @kohdennislim pada, Senin 19 Februari 2024. Beliau menyampaikan bahwa kita tidak boleh salah mengartikan kata hijrah.
Orang yang sudah berhijrah, bukan berarti tidak boleh kaya, dan tidak boleh mempunyai banyak barang.
Karena dalam hal ini, Ibnu Jauzi memberikan penegasan kepada orang-orang yang mempunyai sifat seperti ini.
Baca Juga: Kisah Inspiratif, Cerita Hijrah dari Seorang Peggy Melati Sukma, Meniti Jalan Dakwah untuk Palestina
Bahkan Ibnu Jauzi menyebutnya sebagai “Mutazahid”, yaitu orang-orang yang sombong, seolah-olah berpura zuhud, padahal hanya kurang paham terhadap agama.
Dan ini termasuk orang yang merugi.
Mengapa termasuk orang yang merugi?
Karena Nabi Muhammad Saw Pun dulu mempunyai pakaian yang sangat bagus, dan sangat mahal.