Kemudian, sahabat Nabi pun banyak yang sangat kaya raya.
Bahkan sampai pada seorang Nabi yang terkenal sangat kaya raya, yaitu Nabi Sulaiman AS.
Namun, dari semua harta benda, dan kekayaan yang dimilikinya bukan semata-mata untuk mengejar dunia. Tapi untuk salah satu cara agar bisa lebih dekat dengan Allah Swt.
Sebagai contoh, seperti yang dilakukan oleh sahabat Nabi yaitu Amr bin Ash ra. Bahwasanya ia mengakui bahwa dirinya lebih mudah untuk bertakwa kepada Allah jika dirinya menjadi orang kaya.
Karena, dengan hartanya itu ia bisa lebih banyak berbuat atau melakukan amal sholeh, yakni dengan bersedekah dengan tidak perhitungan kepada Allah.
Dan memberikan seluruh hartanya untuk membantu agama Allah melalui jalan dakwah.
Maka dari itu, ketika kita sudah memutuskan untuk berhijrah, bukan berarti kita harus anti dengan dunia, dengan memakai baju yang tidak layak untuk dipakai, dan bukanlah demikian.
Sebab, Nabi pun dahulu ketika diperintahkan oleh Allah untuk berdakwah, dengan turunnya surah Al-Mudassir.
Yaitu disuruh setelah qum (bangkit), setelah itu faanzir (berikan peringatan).
Lalu diperintahkan untuk memakai pakaian terbaik untuk berdakwah.
Oleh karenanya, seorang muslim yang telah berhijrah sangat dihimbau untuk menjauhi sifat berpura-pura zuhud terhadap dunia, jika melakukan hal seperti itu maka kita termasuk pada hamba yang sangat merugi.
Karena, agama tidaklah mengajarkan yang demikian.
Bisa jadi, dengan harta yang dimiliki bisa menjadi salah satu kunci untuk mengetuk pintu surga-Nya Allah.***