khazanah

Pesan untuk Para Caleg: Meski Gagal Jangan Sampai Bunuh Diri, Islam Sudah Jelaskan Deritanya

Selasa, 13 Februari 2024 | 13:26 WIB
Ilustrasi caleg bunuh diri dengan gantung diri (Genmuslim.id/Dok desakarangsari)

وَقَوْلُهُ تَعَالىَ: وَلاَ تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ، مَعْنَاهُ فِي الظَّاهِرِ النَّهْيُ عَنْ قَتْلِ الْمُؤْمِنِ نَفْسَهُ فِي حَالِ غَضَبٍ أَوْ ضَجْرٍ

Artinya, “Adapun firman Allah ta’ala: "Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Maksudnya adalah larangan untuk bunuh diri ketika sedang marah, lelah/menyesal.” (Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir al-Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418], juz V, halaman 32).  

Pendapat Syekh Wahbah di atas didasarkan pada salah satu hadis Rasulullah saw yang menegaskan larangan keras terhadap bunuh diri dalam Islam. 

Rasulullah saw menyatakan bahwa pelakunya akan kekal di dalam neraka, menderita siksaan yang pedih. 

Baca Juga: Pilihan Sudah Diputuskan? Ayo, Besok Jangan Sampai Golput Ya! Begini Pandangan Islam Tentang Sikap Golput

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw bersabda:

مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَجَأُ بِهَا بَطْنَهُ يَهْوِي فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ مُتَعَمِّدًا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ مُتَرَدٍّ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا 

Artinya, “Siapa saja bunuh diri dengan (menusuk dirinya dengan) besi, maka besi itu akan ada di tangannya. Dengannya, ia akan menghujamkan ke perutnya di neraka jahanam. Ia kekal dan abadi di dalamnya selama-lamanya. Siapa saja yang menjatuhkan diri dari gunung dengan sengaja hingga membunuh jiwanya (bunuh diri), maka ia akan jatuh ke neraka jahanam, ia kekal serta abadi di dalamnya selama-lamanya.”  

Akibatnya, kegagalan dalam kompetisi pemilu tidak boleh menjadi alasan bagi caleg untuk mengambil langkah tragis bunuh diri. 

Baca Juga: Ini Alasan Kadam Sidik Tumbuh Menjadi Anak Muda yang Sholeh, Ternyata Ada Peran Ayah yang Hebat

Sebab, bunuh diri sama sekali tidak diperkenankan bahkan dianggap sebagai dosa besar menurut ajaran Islam.

Mengalami kekecewaan setelah kekalahan adalah hal yang manusiawi.

Namun, penting untuk menjaga agar kekecewaan tersebut tidak mendorong kepada tindakan ekstrim seperti bunuh diri. 

Bagaimanapun, terdapat cara-cara untuk mengelola kekecewaan tersebut agar tidak meluap dengan tidak terkendali.

Salah satu caranya adalah dengan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan bagian dari ketetapan Allah, meskipun kadang-kadang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan manusia. 

Halaman:

Tags

Terkini