Siti Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam yang diambil oleh Allah SWT.
Bersama Siti Hawa, Nabi Adam menjalani kehidupan yang indah di surga.
Mereka berdua menikmati berbagai kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah SWT.
Terdapat satu larangan Allah kepada Nabi Adam dan Siti Hawa yakni untuk tidak memakan buah dari pohon khuldi.
Allah SWT berfirman “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di surga, dan makanlah berbagai makanan dengan nikmat yang ada di sana sesukamu.
(Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, maka kamu akan termasuk kedalam orang yang dzalim!” (QS. Al Baqarah: 35)
Sesuai janjinya, iblis pun menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa agar dikeluarkan dari surga seperti dirinya.
Baca Juga: Cerpen Psikologi Kriminal Bagian 3: Kejahatan Muncul Karena Kebaikan yang Selalu Diabaikan
Iblis berkata, "Wahai Adam, sesungguhnya Allah melarang mendekati dan memakan buah dari pohon itu karena tidak ingin kemuliaanmu menyamai malaikat."
Karena tergoda dengan perkataan iblis, Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian memakan buah tersebut.
Setelah memakan buah tersebut, Nabi Adam dan Siti Hawa menyadari kesalahannya.
Mereka pun bersimpuh di hadapan Allah dan menyesali perbuatannya.
Karena telah melanggar perintah Allah, Nabi Adam dan Siti Hawa dikeluarkan surga.
Allah SWT berfirman "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu terdapat tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditetapkan." (QS. Al Baqarah: 36)
Setelah Nabi Adam dikeluarkan dari surga, ia menerima ilham dari Allah SWT untuk bertaubat.