Upacara berbedak digelar terpisah kedua mempelai, namun keduanya tetap mengenakan busana merah yang serasi.
Ritual dimulai dengan parade 40 pembawa tombak yang kemudian dilanjutkan dengan penembakan 17 meriam.
Sultan Hassanal Bolkiah dan istrinya, Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha , memulai prosesi dengan mengoleskan pasta bedak ke telapak tangan Pangeran Mateen, lalu dilanjutkan dengan anggota keluarga yang lain.
Setelah selesai, Pangeran Mateen meninggalkan tempat tersebut, baru Anisha Rosnah datang bersama rombongannya.
Sama seperti Pangeran Mateen, keluarga Anisha Rosnah juga mengoleskan pasta bedak ke tangan Anisha yang terbuka sebagai tanda pemberkatan.
Pada hari kelima, Kamis (11/1), baru dilaksanakan akad nikah dan upacara keagamaan di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien yang berkubah emas di Ibukota Bandar Seri Begawan.
Hanya tamu laki-laki yang diperbolehkan menghadiri upacara di masjid itu, kebanyakan diisi oleh menteri dan pejabat pemerintahan.
Di dalam masjid, Pangeran Mateen duduk di atas tikar khusus yang disebut Kasur Namat, diapit oleh empat lilin upacara yang disebut Dian Empat.
Dengan mengenakan busana adat berwarna putih berhiaskan motif berlian dan hiasan kepala serasi, ia mengucapkan akad nikahnya.
Engkaulah terima nikahnya, Dayang Anisha Rosnah binti Adam dengan maharnya 1.000 ringgit tunai," ucap Pangeran Abdul Mateen dengan tegas dan lancar.
Tepat setelah ijab kabul, pihak Istana Brunei Darussalam menembakkan 17 tembakan Meriam sebagai simbol bahwa putra keempat Sultan Hassanal Bolkiah tersebut resmi menikah.
Baca Juga: Pelajaran Dakwah Hasan Al Banna, Sosok Cendekiawan Muslim yang Mampu Mengubah Kritik Menjadi Cinta
Puncak dari Royal Wedding adalah acara Majlis Istiadat Bersanding Pengantin Diraja atau resepsi yang digelar di Istana Kesultanan Nurul Iman pada Minggu, (14/1), dan dihadiri oleh tamu-tamu penting dari berbagai negara.