GENMUSLIM.id - Dengan budget Rp5 Miliar, film Siksa Neraka berhasil diproduksi dan laku keras di Indonesia. Lalu mengapa dilarang tayang di Malaysia dan Brunei Darussalam?
Saat setelah tersiar kabar bahwa film Siksa Neraka dilarang tayang di dua negara yakni Malaysia dan Brunei Darussalam.
Kabar pelarangan film siksa neraka di Malaysia dan Brunei ini terakhir kali diunggah distributor film tersebut di akun instagramnya @antennaentertainment pada 10 Januari 2024.
Meski film yang disutradarai oleh Angie Umbara ini berhasil jadi film teratas di box office 2023 yang tembus 1 juta penonton dalam 9 hari, namun banyak netizen yang mengkritik terkait adegan yang ditampilkan dalam film ini.
Sebelumnya, cerita dalam film Siksa Neraka ini sudah lama populer karena film ini diangkat dari komik legendaris karya M.B. Rahimsyah pada tahun 70an hingga 90an.
Bahkan cerita komik ini awet melenggang di media sosial. Mengingat popularitasnya di media sosial, tak heran pihak studio akhirnya memutuskan untuk menjadikannya sebuah film.
Film ini kemudian meningkatkan kritik dari netizen dari berbagai negara sejak adanya larangan tayang di Malaysia dan Brunei.
Sebelumnya, dikutip dari playstoprewatch.com film Siksaan Neraka terlalu banyak memperbanyak adegan siksaan di neraka, tidak menampilkan detail karakter.
Seperti, tidak menampilkan bahwa hati manusia pasti ada kebaikan meskipun perilakunya jahat, karakter yang digambarkan hanya murni hitam. Selain itu, kurang menggambarkan dampak dari dosa terhadap orang disekitarnya.
"Sudah tersiksa, tapi hikmah tidak ada sama sekali" Sehingga tidak terlihat logis ditambah dengan adegan torture porn yang bisa meninggalkan trauma.
Dari alur cerita, eksekusi penayangan film sangat kacau dan terkesan kurang riset, namun ada pula netizen yang menyayangkan larangan penayangan film Siksa Neraka ini, mereka menganggap bahwa film ini sebenarnya baik untuk mengingatkan manusia untuk bertaubat.