GENMUSLIM.id - Melansir dari Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto (2017), Sunan Bonang, yang memiliki nama asli Makdum Ibrahim, merupakan putra keempat dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila, putri Arya Teja, Bupati Tuban.
Sunan Bonang diperkirakan lahir pada tahun 1465 Masehi, dari beberapa silsilah bahkan menyebut bahwa Sunan Bonang memiliki darah keturunan Nabi Muhammad melalui jalur Husain bin Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi.
Sunan Bonang merupakan saudara seperguruan dari Raden Patah, putra Brawijaya V, dan Sunan Giri di pesantren ayahnya, Sunan Ampel.
Selain itu, Sunan Bonang sempat berguru pada Syaikh Maulana Ishaq, orang tua dari Sunan Giri, ketika diutus oleh Sunan Ampel untuk mempelajari Islam di Pasai.
Sunan Bonang awalnya menyebarkan Islam di Kediri, sebuah wilayah yang merupakan pusat ajaran Bhairawa Tantra, sebuah ajaran sinkretisme Siwa-Buddha.
Dalam ajaran tersebut banyak menggunakan mantra-mantra dalam ritual pemujaannya.
Oleh karena itu, Sunan Bonang memilih pendekatan dakwah melalui kebudayaan.
Dalam perjalanan dakwahnya, Sunan Bonang berhasil menciptakan tembang-tembang Jawa, mengembangkan wayang, dan mendalami sastra sufistik.
Sunan Bonang juga menciptakan alat musik tradisional bernama bonang, yang bentuknya mirip dengan gong dalam ukuran kecil.
Saat berdakwah, Sunan Bonang memainkan bonang tersebut sambil menyanyikan tembang.
Pendekatan ini berhasil menarik perhatian masyarakat, dan Sunan Bonang pun menjelaskan makna ajaran Islam yang terkandung dalam tembang tersebut kepada mereka.
Namun, perjalanan dakwah Sunan Bonang di Kediri mengalami kegagalan karena penggunaan cara yang kurang bijaksana.