khazanah

Mengenal Gangguan Mental: Bagaimana Ciri-Ciri Mental yang Tidak Sehat Menurut Perspektif Islam?

Senin, 3 Juni 2024 | 13:03 WIB
Ketika seorang muslimah meratapi kesedihannya dapat menjadi tangisan yang dibenci Allah SWT ( (Foto: GENMUSLIM.ID/ dok: Pexels/ Mikhail Nilov))

GENMUSLIM.id — Gangguan mental adalah permasalahan yang cukup serius dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, latar belakang, maupun status sosial.

Secara definisi, gangguan mental dapat diartikan sebagai perilaku yang meliputi pikiran, perasaan, maupun tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Menurut Zakiah Drajat dalam buku Kesehatan Mental yang Genmuslim lansir pada Jum’at, 1 September 2023,  seseorang yang terkena gangguan mental seringkali mengalami gangguan dalam kepribadian yang mengakibatkan kesulitan dalam beradaptasi secara normal dan memahami masalahnya.

Gangguan mental atau mental yang tidak sehat ditinjau dari berbagai aspek seperti psikis, sosial, moral religius, dan fisik, memiliki ciri yang bertentangan dengan ciri-ciri mental yang sehat.

Baca Juga: Parenting Talk: Menyingkap Masalah Perkembangan Anak, Ini Ciri-ciri Si Kecil yang Mengalami Gangguan Sensori

Sebagai contoh, ditinjau dari segi sosial, seseorang yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya, sering dikatakan mengalami gangguan mental.

Proses adaptasi ini berbeda dengan penyesuaian sosial, karena adaptasi melibatkan tindakan aktif serta melihat kemampuan individu dan mempertimbangkan konteks sosialnya.

Gejala Gangguan Mental

Mental yang tidak sehat ini dapat meliputi beberapa hal:

Pertama, mengalami kesulitan beradaptasi secara sosial.

Mengalami kesulitan beradaptasi secara sosial adalah suatu kondisi di mana seseorang menghadapi tantangan dalam berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya.

Ini bisa terjadi ketika individu mengalami gangguan mental yang memengaruhi kemampuan mereka untuk memahami norma-norma sosial, bereaksi terhadap situasi sosial dengan tepat, atau menjaga hubungan interpersonal yang sehat.

Baca Juga: Umat Muslim, Lakukan Ini Agar Dunia yang Mengejarmu, Syaikh Sa’ad bin Nashir: Jiwamu Akan Bahagia

Kedua, ada ketidakbahagiaan secara subjektif.

Ketidakbahagiaan secara subjektif sering kali memengaruhi cara individu berpikir dan bertindak.

Mereka mungkin cenderung berfokus pada hal-hal negatif, merasa sulit untuk menemukan makna atau kebahagiaan dalam kehidupan, dan mungkin juga menghindari aktivitas sosial atau kesempatan yang mungkin membuat mereka merasa lebih baik.

Ketiga, kegagalan beradaptasi dengan lingkungan.

Gejala ini mengacu pada kesulitan individu dalam berinteraksi dan berfungsi secara memadai dalam lingkungan sosial dan fisiknya.

Halaman:

Tags

Terkini