khazanah

Wanita Muslimah Dianggap Sebagai Sumber Kesialan, Aisyah RA Beri Kritikan dan Sampaikan Kebenaran Hadisnya!

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:05 WIB
Aisyah R.A Sampaikan Kebenaran dari Hadis Rasulullah, Wanita Muslimah Bukan Sumber Kesialan (GENMUSLIM.id/dok: Pinterest @Aghazadeh)
 
GENMUSLIM.id - Pada zaman jahiliyah wanita dianggap sebagai pembawa sial.
 
Bahkan para wanita ini dibunuh ketika mereka lahir oleh para orang tuanya.
 
Wanita seolah tak harga dirinya dimata para masyarakat jahiliyah saat itu.
 
Kemudian Rasulullah datang memperbaiki akhlak manusia saat itu.
 
Tetapi ada pula yang menyebutkan sebuah hadis mengenai wanita sebagai sumber kesialan.
 
Baca Juga: Kenapa Melihat Teman Sudah Menikah Merasa Bukan Temannya? Apa Yang Membuat Muslimah Berubah Setelah Menikah
 
Lantas apakah benar hadis tersebut?
 
Hadis mengenai wanita muslimah sebagai sumber kesialan ini tercantum dalam beberapa kitab hadis induk.
 
Termasuk kutubus sittah (Shahih Al Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan An Nasa’i, Sunan At Tirmidzi, dan Sunan Ibnu Majah) dengan beragam lafal, namun substansinya sama. 
 
Salah satu hadis dalam Al Bukhari menyebutkan sebagai berikut,
 
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الشُّؤْمُ فِي المَرْأَةِ وَالدَّارِ وَالْفَرَسِ
 
 
Artinya, “Dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Adakalanya kesialan itu terletak pada perempuan, rumah, dan kuda,” (H.R Bukhari).
 
Hadis ini diriwayatkan oleh beberapa sahabat laki-laki. 
 
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Kamis, 31 Agustus 2023 bahwa dalam Shahih Al Bukhari terdapat dua perawi, yakni Abdullah bin Umar dan Sahl bin Sa’d As Sa’idi. 
 
Baca Juga: Muslimah Wajib Waspada Ketika Melepaskan Pakaian: Cara Agar Tidak Dilihat Jin Saat Melepaskan Pakaian
 
Dalam Sunan Abu Dawud, An Nasai, dan At Tirmidzi, perawi dari kalangan sahabat adalah Abdullah bin Umar. 
 
Sedangkan Sunan Ibnu Majah menyebut tiga riwayat dari tiga sahabat laki-laki, yakni Abdullah bin Umar, Sahl bin Sa’id, dan Mikhmar bin Muawiyah.
 
Hadis tentang wanita muslimah sebagai sumber kesialan merupakan salah satu hadis yang digugat keabsahannya oleh Aisyah R.A, wanita muslimah yang pintar, perawi Hadis terbanyak, dan istri Rasulullah SAW.
 
Penolakan Aisyah terhadap hadis wanita muslimah sebagai sumber kesialan terekam dalam berbagai kitab Istidrakat, yang ditulis oleh beberapa ulama klasik, seperti Abu Mansur Al Baghdadi (429/1037), Badruddin Al Zarkasyi (794/1392), dan Imam Al Suyuti (911/1505).
 
Baca Juga: Sudah Pakai Hijab, Tapi Masih Berdosa, Kok Bisa? Memahami Mengapa Muslimah yang Berhijab Masih Berdosa
 
Menurut Aisyah R.A, Abu Hurairah R.A keliru menyampaikan hadis ini sebab ia hanya mengetahui akhir matannya dan tidak mendengar redaksi awalnya. 
 
Aisyah kemudian berkata, “Demi Zat yang menurunkan Al Qur’an kepada Abul Qasim (Nabi Muhammad SAW), Rasulullah SAW tidaklah berkata demikian, akan tetapi Rasulullah bersabda,
 
كَانَ أَهْلُ الجَاهِلِيَّةِ يَقُوْلُوْنَ : الطِّيَرَةُ فِي المَرْأَةِ وَالدَّابَّةِ وَالدَّارِ
 
 
Artinya, “Dahulu orang-orang Jahiliyah berkata, ‘Kesialan ada pada perempuan, hewan ternak, dan rumah.’”
 
Sebagaimana kritik Aisyah yang pertama, dalam hadis ini Aisyah juga mengomentari kekurangan sumber yang diriwayatkan Abu Hurairah.
 
Kekurangan sumber ini tentu merupakan hal yang cukup fatal. 
 
Pasalnya, Abu Hurairah menyatakan bahwa tiga kesialan itu adalah ungkapan Rasulullah SAW. 
 
Padahal menurut Aisyah itu adalah perkataan orang-orang jahiliyah dan kaum Yahudi, sedangkan Rasulullah SAW hanya mengutip saja.
 
Baca Juga: Apakah Cadar Wajib Digunakan Muslimah? Cadar dalam Hukum Islam dan Kehidupan Beragama di Indonesia
 
Menurut sebagian ulama, redaksi dari Aisyah ini lebih mendekati kebenaran daripada riwayat Abu Hurairah, mengingat dalam hadis lainnya, yaitu dalam hadis riwayat Al Bukhari, Rasulullah SAW juga menyatakan, “Kesialan itu tidak ada."
 
Sejatinya Rasulullah SAW tidak berkata tiga hal yang membawa kesialan, melainkan bermaksud mengabarkan “Jika kalian memiliki rumah yang tak nyaman untuk ditempati, istri yang buruk perangainya, dan hewan tunggangan yang susah dibawa bepergian, maka hendaklah kalian tinggalkan.” 
 
Oleh karena itu, menurut Al Khattabi, hadis tentang kesialan ada pada tiga hal ini jangan diartikan secara hakiki, melainkan dari makna majazi. (Al Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’it Tirmidzi, Darul Hadits, juz VII, halaman 243).
 
Namun, Imam Zarkasyi memilih tidak menerima kritik Aisyah R.A, karena riwayatnya lebih lemah dari Imam Bukhari dan Imam Muslim. 
 
Ia memaknai kesialan perempuan dalam kondisi tertentu, seperti wanita muslimah yang mandul.
 
Dalam riwayat Imam Al Baihaqi (w. 458 H) dalam Sunannya, disebutkan Hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A yang berbeda dari hadis di atas, mengenai sumber cerita tersebut. 
 
Berikut teks yang dimaksud:
 
Dari Abu Hassan Al Araj, bahwa Aisyah R.A berkata,
 
"Rasulullah SAW bercerita, bahwa orang-orang jahiliyah memandang kesialan itu bersumber pada wanita, binatang tunggangan, dan rumah."
 
Kemudian Aisyah membaca ayat Al Qur’an (yang menyanggah pandangan Jahiliyah tersebut).
 
“Setiap sesuatu (kesialan, keburukan, atau bencana) yang menimpa di bumi dan yang menimpamu sendiri. Semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah, Q.S. al-Hadid, (57): 22." (Al Sunan al Kubra)***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Tags

Terkini