khazanah

Ilmu yang Bermanfaat adalah yang Cahayanya Melapangkan Dada dan Menyingkap Tirai Kalbu, Hasilnya Bahagia

Minggu, 27 Agustus 2023 | 22:32 WIB
Ilustrasi muslim yang senantiasa merasakan bahagia dengan ilmu yang bermanfaat sebagaimana dijelaskan dalam Alquran (GENMUSLIM.id/Istockphoto.com)

 

GENMUSLIM.id – Alangkah bahagia orang berilmu, ia mendapatkan banyak sekali keutamaan, tidak hanya didunia, tapi juga keutamaan di akhirat.

Buah dari ilmu akan dapat dirasakan langsung di dunia, terlebih jika ilmu tersebut di amalkan, maka pemilik ilmu tentu saja akan merasakan bahagia tersebab ilmu yang bermanfaat.

Dikutip Genmuslim dalam buku Al-Hikam karya Ibnu Atha’illah mengenai buah ilmu yang bermanfaat, ilmu yang bermanfaat adalah Cahaya yang cahayanya melapangkan dada dan menyingkap tirai kalbu, menghadirkan bahagia.

Ilmu yang bermanfaat ialah ilmu tentang Allah, sifat-sifat-Nya, dan ilmu tata cara beribadah kepada-Nya dan bersopan santun di depan-Nya.

Baca Juga: Pemikiran Abdul Karim Soroush tentang Teori Penyusutan dan Pengembangan, Agama dan Ilmu Agama itu Berbeda!

Ilmu inilah yang cahayanya melapangkan dada sehingga mudah menerima Islam dan menyingkap tirai serta selaput penutup kalbu sehingga hilanglah segala macam angan dan keraguan darinya.

Malik bin Anas berkata, “Ilmu diraih bukan dengan banyaknya periwayatan, emlainkan ilmu adalah Cahaya yang dipancarkan Allah ke dalam hati.”

Manfaat ilmu ialah mendekatkan hamba kepada Tuhannya dan menjauhkannya dari pandangan terhadap diri sendiri, itulah puncak kebahagiaan seorang hamba dan akhir dari keinginan dan pencariannya.

Al-Mahdawi berkata: “Ilmu yang berguna adalah ilmu tentang waktu, kejernihan hati, kezuhudan di dunia, dan ilmu tentang hal-hal yang mendekatkan diri ke surga, menjauhkan diri dari neraka, membuat takut kepada Allah dan berharap kepada-Nya, serta ilmu tentang kebersihan jiwa dan bahayanya.”

Baca Juga: Kenapa Seorang Muslim Harus Menuntut Ilmu dari Buaian Bayi Sampai ke Liang Lahat? Begini Penjelasannya!

Itulah ilmu yang dimaksud dengan Cahaya yang dipancarkan Allah ke dalam hati siapa saja yang dikehendaki-Nya, bukan ilmu lisan, ilmu logika, atau ilmu manqul.

Al-Junaidi merangkum semua keterangan itu dengan kata-kata, “Ilmu yang sesungguhnya adalah ilmu tentang Tuhan (makrifat) dan ilmu bersopan santun di hadapan-Nya.”

Ibnu Atha’illah mendefinisikan ilmu yang berguna hikmah berikut:

“Sebaik-baik ilmu adalah yang disertai rasa takut pada-Nya.”

Halaman:

Tags

Terkini